Konektivitas laut Sulut-Filipina Selatan segera dibuka
27 Desember 2016 18:45 WIB
Konjen RI Davao City Berlian Napitupulu (kiri) mengunjungi Dermaga ASDP Bitung belum lama berselang. Kunjungan ke Bitung dilakukan untuk melihat secara langsung kesiapan infrastruktur pelabuhan terkait rencana konektivitas Roro Bitung-General Santos City-Davao City yang diharapkan dapat diresmikan pada April 2017. (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao City siap mensukseskan pembukaan konektivitas laut antara Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Indonesia dengan Filipina Selatan melalui pelayaran kapal Roll-on/Roll-off (RoRo) Bitung - General Santos City - Davao City.
Keterangan tertulis dari KJRI Davao City yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan, dalam upaya membuka konektivitas laut dimaksud, Konsul Jenderal RI Davao City Berlian Napitupulu melakukan kunjungan kerja ke Manado dan Bitung pada 19 Desember 2016.
Kunjungan ke Bitung dilakukan untuk melihat secara langsung kesiapan infrastruktur pelabuhan dan mendorong semua pihak terkait untuk berpartisipasi aktif demi terwujudnya rencana konektivitas Roro Bitung-General Santos City-Davao City yang diharapkan dapat diresmikan pada April 2017.
Pada kesempatan itu pihak PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) selaku pengelola Pelabuhan Kontainer Bitung menjelaskan bahwa di pelabuhan itu terdapat tiga terminal, yaitu terminal RoRo Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP); terminal kontainer internasional; dan terminal/dermaga konvensional.
Adapun untuk berlabuhnya Kapal RoRo tersebut dapat menggunakan dermaga konvensional yang saat ini dalam proses pengembangan dan akan rampung sebelum pelayaran perdana kapal RoRo tersebut pada April 2017.
Selain berkunjung ke pelabuhan, Konjen Berlian juga bertemu dengan Walikota Bitung dan Sekretaris Provinsi Sulut serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Sulut.
Pada kesempatan tersebut, Konjen Berlian meminta pertisipasi aktif dari pihak-pihak terkait di Sulut.
"Koordinasi dan kerja sama yang intens antara instansi Pusat dan Daerah adalah kunci keberhasilan realisasi Roro ini," ujarnya.
Setiap instansi, lanjut dia, perlu memperhatikan kepentingan dan masalah yang yang dihadapi oleh instansi terkait lainnya agar terjadi koordinasi dan sinergi, sehingga proyek bisa berkelanjutan.
Konjen Berlian juga melakukan pertemuan dengan Sekretaris Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulut beserta sekitar 20 (dua puluh) anggotanya yang sangat berharap agar rencana RoRo Bitung-Gensan City-Davao City dapat segera terealisasikan.
Para pelaku usaha tersebut juga berharap agar kapal RoRo tidak hanya membawa "load" (muatan) kargo saja, tetapi juga dapat membawa penumpang.
Walaupun pihak Filipina lebih memprioritaskan proyek Roro Bitung-Gensan City-Davao City pada kargo, namun jika kontak dagang sudah lancar, maka arus penumpang akan menyusul, dan bahkan konektivitas udara Manado-Davao yang dulu pernah ada bisa dibuka kembali.
Konjen Berlian juga menyampaikan bahwa sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dan Masyarakat Indonesia di Filipina Selatan, KJRI Davao City akan selalu siap meningkatkan kegiatan promosi Indonesia serta kerja sama Indonesia dan Filipina di bidang ekonomi dan perdagangan.
"Termasuk di dalamnya adalah pembukaan konektivitas laut melalui peluncuran kapal Roro Bitung-Gensan City-Davao City," kata Konjen RI Davao City.
Keterangan tertulis dari KJRI Davao City yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan, dalam upaya membuka konektivitas laut dimaksud, Konsul Jenderal RI Davao City Berlian Napitupulu melakukan kunjungan kerja ke Manado dan Bitung pada 19 Desember 2016.
Kunjungan ke Bitung dilakukan untuk melihat secara langsung kesiapan infrastruktur pelabuhan dan mendorong semua pihak terkait untuk berpartisipasi aktif demi terwujudnya rencana konektivitas Roro Bitung-General Santos City-Davao City yang diharapkan dapat diresmikan pada April 2017.
Pada kesempatan itu pihak PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) selaku pengelola Pelabuhan Kontainer Bitung menjelaskan bahwa di pelabuhan itu terdapat tiga terminal, yaitu terminal RoRo Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP); terminal kontainer internasional; dan terminal/dermaga konvensional.
Adapun untuk berlabuhnya Kapal RoRo tersebut dapat menggunakan dermaga konvensional yang saat ini dalam proses pengembangan dan akan rampung sebelum pelayaran perdana kapal RoRo tersebut pada April 2017.
Selain berkunjung ke pelabuhan, Konjen Berlian juga bertemu dengan Walikota Bitung dan Sekretaris Provinsi Sulut serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Sulut.
Pada kesempatan tersebut, Konjen Berlian meminta pertisipasi aktif dari pihak-pihak terkait di Sulut.
"Koordinasi dan kerja sama yang intens antara instansi Pusat dan Daerah adalah kunci keberhasilan realisasi Roro ini," ujarnya.
Setiap instansi, lanjut dia, perlu memperhatikan kepentingan dan masalah yang yang dihadapi oleh instansi terkait lainnya agar terjadi koordinasi dan sinergi, sehingga proyek bisa berkelanjutan.
Konjen Berlian juga melakukan pertemuan dengan Sekretaris Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulut beserta sekitar 20 (dua puluh) anggotanya yang sangat berharap agar rencana RoRo Bitung-Gensan City-Davao City dapat segera terealisasikan.
Para pelaku usaha tersebut juga berharap agar kapal RoRo tidak hanya membawa "load" (muatan) kargo saja, tetapi juga dapat membawa penumpang.
Walaupun pihak Filipina lebih memprioritaskan proyek Roro Bitung-Gensan City-Davao City pada kargo, namun jika kontak dagang sudah lancar, maka arus penumpang akan menyusul, dan bahkan konektivitas udara Manado-Davao yang dulu pernah ada bisa dibuka kembali.
Konjen Berlian juga menyampaikan bahwa sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dan Masyarakat Indonesia di Filipina Selatan, KJRI Davao City akan selalu siap meningkatkan kegiatan promosi Indonesia serta kerja sama Indonesia dan Filipina di bidang ekonomi dan perdagangan.
"Termasuk di dalamnya adalah pembukaan konektivitas laut melalui peluncuran kapal Roro Bitung-Gensan City-Davao City," kata Konjen RI Davao City.
Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: