Aktivitas nelayan normal pascapenggerebekan terduga teroris Purwakarta
26 Desember 2016 21:25 WIB
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen. Pol Rikwanto menunjukkan surat wasiat terduga teroris saat memberikan keterangan tentang penangkapan terduga teroris Purwakarta di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/12/2016). Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat orang terduga teroris di kawasan Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (25/12/2016). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/P003)
Purwakarta (ANTARA News) - Aktivitas masyarakat dan para nelayan di kawasan Pelabuhan Perikanan Ubrug, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jabar, berangsur normal sehari pascapenggerebekan terduga teroris di kawasan Waduk Jatiluhur, Senin.
"Aktivitas sudah berangsur normal, hanya tidak seramai hari-hari biasa," kata Ade, warga setempat, Senin.
Kegiatan bongkar-muat ikan di kawasan itu sudah kembali normal. Begitu juga dengan kegiatan perdagangan untuk melayani masyarakat di rumah-rumah terapung Waduk Jatiluhur, sudah terlihat normal.
Ia mengatakan, saat ini lalu lintas bongkar muat ikan seperti hasil panen nelayan Jatiluhur sudah berjalan kembali.
"Para nelayan Jatiluhur sebenarnya sedang panen selama sepekan ini. Tapi Minggu (26/12) kemarin sempat terhenti gara-gara ada penyergapan teroris," katanya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berharap agar pengamanan objek vital di sekitar Waduk Jatiluhur lebih diperketat pascaperistiwa penggerebekan empat terduga teroris di daerah tersebut.
"Jumlah pos keamanan di sekitar Waduk (danau) Jatiluhur harus ditingkatkan lagi. Termasuk optimalisasi patroli danau," katanya.
Ia mengatakan, patroli danau dan pengamanan harus ditingkatkan. Sebab saat ini cukup terbatas patroli dan pengamanan di sekitar Waduk Jatiluhur yang merupakan salah satu objek vital tersebut.
Sementara itu, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek tempat persembunyian empat terduga teroris di wilayah Jatiluhur, Purwakarta.
Dari penggerebekan itu, dua orang terduga teroris ditangkap dan dua lainnya dilumpuhkan, karena melawan petugas.
"Aktivitas sudah berangsur normal, hanya tidak seramai hari-hari biasa," kata Ade, warga setempat, Senin.
Kegiatan bongkar-muat ikan di kawasan itu sudah kembali normal. Begitu juga dengan kegiatan perdagangan untuk melayani masyarakat di rumah-rumah terapung Waduk Jatiluhur, sudah terlihat normal.
Ia mengatakan, saat ini lalu lintas bongkar muat ikan seperti hasil panen nelayan Jatiluhur sudah berjalan kembali.
"Para nelayan Jatiluhur sebenarnya sedang panen selama sepekan ini. Tapi Minggu (26/12) kemarin sempat terhenti gara-gara ada penyergapan teroris," katanya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berharap agar pengamanan objek vital di sekitar Waduk Jatiluhur lebih diperketat pascaperistiwa penggerebekan empat terduga teroris di daerah tersebut.
"Jumlah pos keamanan di sekitar Waduk (danau) Jatiluhur harus ditingkatkan lagi. Termasuk optimalisasi patroli danau," katanya.
Ia mengatakan, patroli danau dan pengamanan harus ditingkatkan. Sebab saat ini cukup terbatas patroli dan pengamanan di sekitar Waduk Jatiluhur yang merupakan salah satu objek vital tersebut.
Sementara itu, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek tempat persembunyian empat terduga teroris di wilayah Jatiluhur, Purwakarta.
Dari penggerebekan itu, dua orang terduga teroris ditangkap dan dua lainnya dilumpuhkan, karena melawan petugas.
Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: