Bandung (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat (DPRD Jabar) mengapresiasi kinerja Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri yang berhasil menangkap dua orang terduga terorisme di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu (25/12).
"Kami mengapresiasi kinerja kepolisian dalam hal ini Densus 88 yang telah bekerja keras dalam menjaga keamanan dan ketertiban dalam upaya pencegahan tindakan teror di Purwakarta," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari ketika dihubungi, Senin.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk ancaman terorisme yang bisa saja terjadi pada hari besar keagamaan atau hari besar lainnya.
"Tentunya, saya mengajak masyarakat agar lebih berhati-hati, dan peka terhadap kondisi di lingkungan sekitarnya. Koordinasi dengan RT/RW atau aparat penegak hukum, kalau ada indikasi hal-hal kecil yang mencurigakan di lingkungannya" katanya.
Ia menimpali, "Ke depan, semua elemen masyarakat harus ikut serta menjaga dan waspada dari tindakan-tindakan yang mencurigakan dan membahayakan lingkungan masyarakat," lanjut Ineu.
Perempuan politisi dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat itu berharap ke depannya tidak ada lagi kabar penangkapan terorisme di hari besar keagamaaan di wilayah Jawa Barat. (Baca juga: Empat teroris Purwakarta dari Jamaah Anshar Daulah)
"Semoga Jawa Barat selalu aman dan kondusif, secara umum kan pelaksanaan Natal di Jabar berjalan lancar dan aman. Jangan sampai ancaman terorisme mengganggu kehidmatan hari besar agama," ujarnya.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) pada Minggu (25/12) melumpuhkan dua terduga teroris, Abu Sofi dan Abu Fais yang tewas ditembak lantaran melakukan perlawanan sengit, di Kawasan Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. (Baca juga: Empat teroris Purwakarta rencanakan serang pos polisi)
DPRD Jabar apresiasi kinerja Densus 88
26 Desember 2016 18:26 WIB
Ineu Purwadewi Sundari. (dprd.jabarprov.go.id)
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: