Empat teroris Purwakarta dilacak sejak di Bandung
26 Desember 2016 17:47 WIB
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen. Pol Rikwanto menunjukkan surat wasiat terduga teroris saat memberikan keterangan tentang penangkapan terduga teroris Purwakarta di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/12/2016). Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat orang terduga teroris di kawasan Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (25/12/2016). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/P003)
Jakarta (ANTARA News) - Empat terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) di Purwakarta sudah dilacak sejak dari Bandung, Jawa Barat.
"Dengan kejelian Densus 88 rencana mereka tercium, dan mereka sudah terlacak, diikuti sejak di Bandung. Sempat hilang, dan diketemukan kembali di daerah Jatiluhur," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol. Rikwanto kepada pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan bahwa pada pukul 11.30 WIB hari Minggu (25/12) dilakukan penangkapan terhadap empat orang terduga pelaku terorisme.
Dari penangkapan tersebut, menurut dia, dua orang ditangkap di Jalan Ubrug, Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yaitu Ivan dan Rijal.
Dua orang lagi adalah Abu Sofi dan Abu Fais yang melakukan perlawanan sengit saat hendak ditangkap di Rumah Terapung Danau Jatiluhur, sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan senjata api polisi hingga tewas.
"Mereka ini setelah ditelusuri hasil interogasi awal. Mereka mengontrak atau menempati kos di daerah Bandung," ujarnya, merujuk kerja Densus 88 terhadap Ivan dan Rijal.
Ia menimpali, "Namun, di Bandung sering dipantau masyarakat. Masyarakat sering bertanya siapa yang tinggal dikontrakan, sehingga mereka resah karena banyak bertanya. Kami apresisasi karena mau peduli dengan lingkungan sekitar kontrakan."
Kemudian, Rikwanto menjelaskan bahwa mereka mencari lokasi bermukim baru, dan salah satunya di Rumah Terapung Danau Jatiluhur.
"Di tempat Rumah Apung Jatiluhur mereka menyewa, tetapi dikasih gratis oleh Haji Oman yang punya tempat tersebut, sejak 20 Desember. Alasannya, karena kemanusiaan saja dilihat orang-orang ini lusuh, jadi tidak diminta bayaran. Jadi gratis saja," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa para terduga teroris itu juga jalan ke darat untuk membeli makanan dan kembali lagi ke Rumah Terapung Danau Jatilihur.
"Dalam suatu waktu ke darat mereka sembari survei dan akan mengincar lokasi pos polisi. Kemudian, sudah didapatkan pos polisi dan merencanakan serangan pada malam tahun baru," demikian Rikwanto.
Saat ini dua terduga teroris atas nama Ivan dan Rijal sudah diamankan di tahanan Markas Komando Brigade Mobile (Mako Brimob) Depok, Jawa Barat, sedangkan jenazah Abu Sofi dan Abu Fais dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani otopsi.
"Dengan kejelian Densus 88 rencana mereka tercium, dan mereka sudah terlacak, diikuti sejak di Bandung. Sempat hilang, dan diketemukan kembali di daerah Jatiluhur," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol. Rikwanto kepada pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan bahwa pada pukul 11.30 WIB hari Minggu (25/12) dilakukan penangkapan terhadap empat orang terduga pelaku terorisme.
Dari penangkapan tersebut, menurut dia, dua orang ditangkap di Jalan Ubrug, Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yaitu Ivan dan Rijal.
Dua orang lagi adalah Abu Sofi dan Abu Fais yang melakukan perlawanan sengit saat hendak ditangkap di Rumah Terapung Danau Jatiluhur, sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan senjata api polisi hingga tewas.
"Mereka ini setelah ditelusuri hasil interogasi awal. Mereka mengontrak atau menempati kos di daerah Bandung," ujarnya, merujuk kerja Densus 88 terhadap Ivan dan Rijal.
Ia menimpali, "Namun, di Bandung sering dipantau masyarakat. Masyarakat sering bertanya siapa yang tinggal dikontrakan, sehingga mereka resah karena banyak bertanya. Kami apresisasi karena mau peduli dengan lingkungan sekitar kontrakan."
Kemudian, Rikwanto menjelaskan bahwa mereka mencari lokasi bermukim baru, dan salah satunya di Rumah Terapung Danau Jatiluhur.
"Di tempat Rumah Apung Jatiluhur mereka menyewa, tetapi dikasih gratis oleh Haji Oman yang punya tempat tersebut, sejak 20 Desember. Alasannya, karena kemanusiaan saja dilihat orang-orang ini lusuh, jadi tidak diminta bayaran. Jadi gratis saja," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa para terduga teroris itu juga jalan ke darat untuk membeli makanan dan kembali lagi ke Rumah Terapung Danau Jatilihur.
"Dalam suatu waktu ke darat mereka sembari survei dan akan mengincar lokasi pos polisi. Kemudian, sudah didapatkan pos polisi dan merencanakan serangan pada malam tahun baru," demikian Rikwanto.
Saat ini dua terduga teroris atas nama Ivan dan Rijal sudah diamankan di tahanan Markas Komando Brigade Mobile (Mako Brimob) Depok, Jawa Barat, sedangkan jenazah Abu Sofi dan Abu Fais dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani otopsi.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: