Mensos temui pengungsi korban banjir bandang di Bima
26 Desember 2016 15:26 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kanan) didampingi Gubernur NTB, M Zainul Majdi (kedua kanan) mengunjungi korban banjir di Kelurahan Penaraga, Kota Bima, NTB, Senin (26/12/2016).(ANTARA /Ahmad Subaidi)
Kota Bima (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menemui ratusan pengungsi korban banjir bandang di kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin.
Dalam kesempatan itu, Mensos mengajak para pengungsi untuk tetap kuat dan sabar menghadapi ujian.
"Ini ujian, kalau kita diuji dan di ujian itu kita mampu melewatinya maka kita akan naik kelas," kata Khofifah di hadapan ratusan pengungsi di Masjid Baitul Hamid, Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima.
Mensos menambahkan, siapa pun yang kuat dan mampu bersabar menghadapi cobaan, maka janji Allah SWT akan memberikan rizki dari yang tidak terduga.
"Makanya tetap kuat dan sabar," ujarnya.
Sementara itu, terkait penanganan distribusi logistik, Mensos meminta penyaluran bantuan ditangani dengan maksimal, apalagi masa tanggap darurat diberlakukan 22 Desember sampai 5 Januari 2017.
"Yanga kita ingin seluruh bantuan kepada para korban yang terkena bencana bisa terlayani dengan baik," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mensos mengajak para pengungsi untuk tetap kuat dan sabar menghadapi ujian.
"Ini ujian, kalau kita diuji dan di ujian itu kita mampu melewatinya maka kita akan naik kelas," kata Khofifah di hadapan ratusan pengungsi di Masjid Baitul Hamid, Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima.
Mensos menambahkan, siapa pun yang kuat dan mampu bersabar menghadapi cobaan, maka janji Allah SWT akan memberikan rizki dari yang tidak terduga.
"Makanya tetap kuat dan sabar," ujarnya.
Sementara itu, terkait penanganan distribusi logistik, Mensos meminta penyaluran bantuan ditangani dengan maksimal, apalagi masa tanggap darurat diberlakukan 22 Desember sampai 5 Januari 2017.
"Yanga kita ingin seluruh bantuan kepada para korban yang terkena bencana bisa terlayani dengan baik," ujarnya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: