Rabat (ANTARA News) - Maroko sebenarnya telah memperingatkan Jerman soal ancaman keamanan dalam waktu dekat sebelum serangan di pasar Berlin akhirnya terjadi pada Senin (19/12), demikian laporan media di Maroko, Sabtu.

Surat kabar harian Maroko, Assabah, mengutip seorang pejabat bidang keamanan yang mengungkapkan bahwa dinas keamanan Maroko telah memperingatkan mitranya di Jerman pada 19 September dan 11 Oktober 2016 bahwa ada potensi serangan teroris pada akhir tahun.

Sumber tersebut mengatakan tersangka utama serangan, yang diidentifikasi sebagai warga negara Tunisia bernama Anis Amri, sekitar satu tahun lalu menyatakan kesetiaan kepada kelompok ISIS bersenjata.

Amri juga diketahui sudah sejak Juni merencanakan serangan tersebut bersama seorang warga Rusia jaringan ISIS serta sejumlah warga Maroko lainnya.

Sebelumnya pada Jumat, pemerintah Italia mengumumkan bahwa Amri telah ditembak mati oleh polisi dalam patroli rutin di Milan, demikian laporan Xinhua.

Sang tersangka mengeluarkan tembakan ke arah dua personel kepolisian yang menghentikan dirinya di sebuah stasiun kereta api untuk pemeriksaan jati diri.

Amri tewas dan satu polisi terluka saat adu tembak.

Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere, Jumat, membenarkan bahwa Anis Amri, yang menabrakkan truk ke arah kerumunan orang di pasar Natal pada Senin, sudah tewas.

Insiden di pasar Natal Berlin itu menewaskan 12 orang dan melukai 48 lainnya.