Penumpang Terminal Kampung Rambutan menurun drastis
24 Desember 2016 22:25 WIB
ilustrasi : Penumpang menunggu kedatangan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (13/6/2016). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, pada liburan Natal 2016 dan tahun baru 2017 menurun drastis dibandingkan tahun lalu.
"Puncaknya tahun lalu pada 24 Desember sebanyak 8.238 orang. Sedangkan hari ini hingga pukul 20.00 adalah sekitar 2.000 penumpang," ujar Kepala Terminal AKAP Kampung Rambutan Emiral August dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu.
Penurunan penumpang, tutur dia, sudah terlihat sejak Jumat (23/12), yakni hanya sebanyak 2.567 penumpang yang berangkat, sementara pada tahun lalu terdapat 4.978 penumpang.
Emiral berpendapat penurunan penumpang terjadi karena adanya keterlambatan bus yang masuk ke Terminal Kampung Rambutan akibat jalanan macet saat liburan panjang ini.
Selain itu, menurut dia, adanya Tol Cipali juga mendorong penumpang berganti memanfaatkan kendaraan pribadi sehingga penumpang bus menurun.
Menjelang libur panjang, dilakukan pengecekan bus di Terminal Kampung Rambutan sejak 13 Desember 2016 sampai 9 Januari 2017.
Ada pun selama 10 hari hingga Jumat (23/12) bus yang sudah dicek sebanyak 138buah dan yang dinyatakan lolos cek sebanyak 67 bus.
Sebanyak 71 bus yang tidak lolos disebabkan ketiadaan lampu mudur, kotak P3K dan alat pemadam api ringan (APAR). Namun bus tersebut diperbolehkan melakukan perjalanan jika segera melengkapi hal-hal tersebut.
"Yang tidak lolos bukan tidak layak. Kalau tidak layak langsung dikandangkan atau ditilang," ujar Emiral.
Selain pengecekan pihaknya juga melakukan tes kesehatan pada pengemudi untuk menentukan pengemudi boleh melanjutkan perjalanan atau tidak.
Selama dua hari, sebanyak 31 pengemudi telah dicek dan hanya satu yang dinyatakan tidak sehat karena darah tinggi.
Dalam hari biasa, terminal yang memberangkatkan bus menuju kawasan di Jawa Tengah seperti Wonosobo, Kendal dan Pekalongan, Jawa Barat, antara lain Tasikmalaya dan Pangandaran, Sumatera Selatan dan Lampung itu memberangkatkan 400 penumppang per hari.
"Puncaknya tahun lalu pada 24 Desember sebanyak 8.238 orang. Sedangkan hari ini hingga pukul 20.00 adalah sekitar 2.000 penumpang," ujar Kepala Terminal AKAP Kampung Rambutan Emiral August dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu.
Penurunan penumpang, tutur dia, sudah terlihat sejak Jumat (23/12), yakni hanya sebanyak 2.567 penumpang yang berangkat, sementara pada tahun lalu terdapat 4.978 penumpang.
Emiral berpendapat penurunan penumpang terjadi karena adanya keterlambatan bus yang masuk ke Terminal Kampung Rambutan akibat jalanan macet saat liburan panjang ini.
Selain itu, menurut dia, adanya Tol Cipali juga mendorong penumpang berganti memanfaatkan kendaraan pribadi sehingga penumpang bus menurun.
Menjelang libur panjang, dilakukan pengecekan bus di Terminal Kampung Rambutan sejak 13 Desember 2016 sampai 9 Januari 2017.
Ada pun selama 10 hari hingga Jumat (23/12) bus yang sudah dicek sebanyak 138buah dan yang dinyatakan lolos cek sebanyak 67 bus.
Sebanyak 71 bus yang tidak lolos disebabkan ketiadaan lampu mudur, kotak P3K dan alat pemadam api ringan (APAR). Namun bus tersebut diperbolehkan melakukan perjalanan jika segera melengkapi hal-hal tersebut.
"Yang tidak lolos bukan tidak layak. Kalau tidak layak langsung dikandangkan atau ditilang," ujar Emiral.
Selain pengecekan pihaknya juga melakukan tes kesehatan pada pengemudi untuk menentukan pengemudi boleh melanjutkan perjalanan atau tidak.
Selama dua hari, sebanyak 31 pengemudi telah dicek dan hanya satu yang dinyatakan tidak sehat karena darah tinggi.
Dalam hari biasa, terminal yang memberangkatkan bus menuju kawasan di Jawa Tengah seperti Wonosobo, Kendal dan Pekalongan, Jawa Barat, antara lain Tasikmalaya dan Pangandaran, Sumatera Selatan dan Lampung itu memberangkatkan 400 penumppang per hari.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: