Semarang (ANTARA News) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Semarang Majapahit terus berupaya meningkatkan jumlah peserta baik dari kelompok formal maupun informal.
"Salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah peserta ini setiap minggu kami selalu melakukan sosialisasi yang sifatnya jemput bola," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit Yosef Rizal pada acara pertemuan dengan media di Semarang, akhir pekan ini.
Sosialisasi itu penting untuk dilakukan mengingat hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami seberapa penting keikutsertaan mereka di BPJS Ketenagakerjaan.
"Dalam hal ini masyarakat harus memahami bahwa keikutsertaan ini adalah suatu kebutuhan. Untuk satu peserta bisa mengikuti empat program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun," katanya.
Sementara itu, jumlah peserta hingga saat ini khusus di BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit mencapai 102 ribu peserta.
Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit Unggul Syaflan mengatakan dari total tersebut 7.600 peserta di antaranya merupakan pekerja informal sedangkan sisanya adalah pekerja formal.
"Di sini kami berupaya untuk memenuhi hak mereka yaitu memberikan klaim kepada kasus-kasus yang sudah kami tangani sesuai dengan haknya," katanya.
Untuk diketahui, penyerahan klaim dari periode awal tahun 2016 hingga saat ini khusus untuk Jaminan Hari Tua sebanyak 16.300 kasus dengan total klaim mencapai Rp76,642 miliar, Jaminan Kecelakaan Kerja sebanyak 1.043 kasus dengan total klaim sebesar Rp3,9 miliar.
Untuk Jaminan Kematian pada periode yang sama sebanyak 99 kasus dengan total klaim sebesar Rp2,7 miliar dan Jaminan Pensiun sebanyak 151 kasus dengan total klaim Rp84 juta.
BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit tingkatkan jumlah peserta
24 Desember 2016 12:21 WIB
ilustrasi - Mengecek saldo Jaminan Hari Tua menggunakan mesin e-Kios BPJS Ketenagakerjaan di Menara Jamsostek, Jakarta Selatan. (ANTARA News/HO)
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Tags: