London (ANTARA News) - Bencana kemanusiaan di lembah Danau Chad, yang telah membuat delapan juta orang mengalami kemiskinan dan banyak yang berada di ambang kelaparan, merupakan krisis yang paling diabaikan dalam 2016, demikian hasil survei dari berbagai badan bantuan.

Menyusul Danau Chad, dalam jajak pendapat Thomson Reuters Foundation dari 19 kelompok bantuan terdepan, ialah Yaman, di mana anak-anak kelaparan, dan Sudan Selatan yang dikhawatirkan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon akan terjadi genosida.

Tertutup oleh berita perang di Suriah dan Irak maupun krisis pengungsi sekaligus imigran global, Danau Chad akhirnya menjadi berita di tahun ini, Namun, organisasi bantuan internasional melaporkan bahwa krisis berada pada tingkat berbahaya dengan tingkat malnutrisi anak yang mengerikan.

"Suriah membuat hati saya hancur, namun setelah penderitaan demi penderitaan manusia yang terjadi dan pemberitaan media yang hampir tidak ada, krisis pangan yang disebabkan oleh Boko Haram di Nigeria dan Niger benar-benar parah," disampaikan Suzanna Tkalec, direktur kemanusiaan Caritas.

Militan Boko Haram telah mengusir 2,4 juta orang di seluruh Nigeria, Kamerun, Chad dan Nigeria selama tujuh tahun usaha mendirikan kekalifahan Islam.

Oxfam mengatakan sebagian Nigeria utara telah menderita kelaparan, dan kelompok Aksi Lawan Kelaparan (Action Against Hunger) memperingatkan banyak anak berisiko meninggal.

Badan itu mengemukakan, sekira tujuh juta orang kekurangan makanan, namun situasi tidak aman menyulitkan badan bantuan untuk mencapai mereka yang paling membutuhkan bantuan.

Direktur program International Medical Corps, Ognjen Radosavljevic, mengatakan bahwa penutupan perbatasan telah menghambat pasar, pertanian terpuruk, dan makanan tidak lagi terjangkau.

"Penting bagi komunitas global untuk sadar akan kengerian yang terjadi di wilayah ini," imbuhnya.