Yogyakarta (ANTARA News) - Lembaga Konsumen Yogyakarta meminta masyarakat bersikap kritis menghadapi persaingan diskon harga berbagai produk di pusat perbelanjaan menghadapi Natal dan Tahun Baru 2017.

"Konsumen harus tetap hati-hati dalam menghadapi perang diskon menjelang Natal dan Tahun Baru," kata Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) Saktyarini Hastuti di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Saktyarini, konsumen perlu lebih jeli apakah persaingan diskon itu memang benar-benar terjadi pemotongan harga atau hanya sarana bagi pedagang untuk menarik pembeli dan menaikkan omzet dagangannya.

"Untuk menentukannya ciri-ciri memang tidak ada. Tetapi coba diamati harga barang-barang tersebut sebelum diskon dan setelah di diskon. Rasional atau tidak," kata dia.

Berdasarkan pengamatan LKY, ia mengatakan momentum hari-hari besar atau libur panjang kerap dimanfaatkan oleh oknum pedagang tertentu untuk meraup keuntungan dengan memasang diskon besar-besaran, namun telah lebih dahulu menaikkan harga barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.

Hal itu disebabkan mendekati hari besar keagamaan selain berlebihan dalam berbelanja, menurut dia, masyarakat sering kali kurang memperhatikan kualitas produk yang dibeli.

Apalagi tingkat konsumtivisme masyarakat di Yogyakarta, menurut dia, juga terbilang cukup tinggi jika melihat maraknya pembangunan mal atau pusat perbelanjaan di kota gudeg itu.

"Kalau dilihat dari keberadaan pusat-pusat belanja yang kian hari kian bertambah, dan semua ramai pengunjung setiap hari, bisa saja itu indikasi bahwa masyarakat Yogyakarta cukup tinggi konsumtivismenya," kata dia.

Selain itu, khusus saat berbelanja makanan atau parsel selama Natal dan Tahun Baru, ia juga berharap konsumen memperhatikan kualitas dan tanggal kedaluwarsanya sebelum membeli. "Untuk membeli makanan jangan sampai hanya tergiur harganya," kata dia.