Pekanbaru (ANTARA News) - Tahun baru 2017 sudah semakin dekat, deretan terompet dengan ragam bentuk dan warna yang menarik sudah dapat dijumpai.

Di balik deretan terompet tersebut, ada Bagus salah seorang produsen terompet yang sudah berjualan selama 18 kali pergantian tahun baru.

"Biasanya saya berjualan kelapa muda, tapi setahun sekali selama 18 tahun, saya berjualan terompet di sini," kata Bagus saat ditemui di rumahnya yang juga merupakan tempat produksi di Jalan Arifin Achmad, Jumat.

Ia memproduksi berbagai macam bentuk terompet dari yang model biasa, berbentuk sepeda motor, naga, karakter kartun anak-anak hingga yang berukuran setinggi dua meter.

Bagus juga memperlihatkan cara membuat terompet, dengan cekatan kedua tangannya menggunting lembaran karton, melipat, dan memberi lem pada sejumlah terompet berbentuk naga.

Bahan-bahan terompet tersebut didatangkan dari Jawa, sedangkan untuk kertas hias diperoleh di Pekanbaru. Menurut pengakuannya, pengerjaan ribuan terompet telah dilakukan sejak bulan Juli 2016.

"Untuk saat ini sudah siap sekitar sepuluh ribu terompet yang bisa dijemput oleh pemesan, tapi kami masih produksi untuk jaga-jaga permintaan mendadak," kata Bagus.

Harga terendah ialah terompet berbentuk kerucut mini yang dijual seharga Rp5.000 per buah, sedangkan yang tertinggi terompet berbentuk sepeda motor yang seharga Rp40.000 per buah.

Bisnis terompet tersebut, kata Bagus, cukup menguntungkan. Tahun lalu dia bahkan meraup untung hingga puluhan juta rupiah.

"Tahun baru ini, pemesanan dari luar daerah sedikit lambat, karena baru dipesan pada tanggal 10 Desember sedangkan tahun sebelumnya pemesanan sudah dilakukan satu bulan sebelum malam Tahun Baru," ujarnya.

Ia juga menerima pesanan dari Aceh hingga ke Bengkalis, sedangkan untuk di wilayah Pekanbaru ia juga mendapat pesanan dari cafe hotel-hotel berbintang.