PLN Bima padamkan listrik akibat banjir susulan
23 Desember 2016 15:09 WIB
Banjir Bima Sebuah mobil hanyut hingga tersangkut di komplek pemakaman pasca banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis (22/12/2016). Banjir yang terjadi akibat meluapnya air sungai Padolo ini melumpuhkan seluruh aktifitas warga Kota Bima. (ANTARA FOTO/Dhimas B Pratama)
Mataram (ANTARA News) - PT Perusahaan Listrik Negara Area Bima Kota kembali melakukan pemadaman listrik akibat banjir susulan yang melanda Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat sekitar pukul 12.30 Wita.
General Manager PLN Wilayah NTB Karyawan Aji, di Mataram, Jumat, mengatakan pihaknya terpaksa melakukan pemadaman listrik demi keamanan dan keselamatan jiwa manusia.
"Kami informasikan pasokan listrik ke Kota Bima sementara dipadamkan karena air sudah masuk ke Gardu Induk Bima," katanya.
Ia mengatakan ketinggian air di area Gardu Induk Bima akibat banjir susulan mencapai lutut kaki orang dewasa dan dikhawatirkan volumenya semakin tinggi.
Sementara kondisi di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Bima masih relatif aman. Namun tidak bisa dipastikan apakah kondisi aman tersebut akan tetap terjaga sebab banjir susulan terjadi di Kota Bima.
"Kami sudah menyiapkan pompa air untuk menyedot air agar mesin PLTD tidak tergenang," ujarnya.
Sebelumnya, kata Karyawan, kondisi kelistrikan di Kota Bima sudah pulih 89 persen setelah tim teknisi melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir. Proses pemulihan berhasil dilakukan pada Kamis (22/12) sekitar pukul 17.00 Wita.
Total beban sistem Bima yang dipasok PLN setelah proses pemulihan mencapai 37,6 mega watt (MW) atau 89 persen dari kondisi normal sekitar 42 MW.
Upaya pemulihan kondisi kelistrikan di Kota Bima dan Kabupaten Bima melibatkan sebanyak 50 personil teknisi kelistrikan PLN dari Kabupaten Sumbawa dan Mataram.
"Kami juga masih menunggu rekan-rekan dari Bali untuk membantu proses pemulihan kondisi kelistrikan di Kota Bima," katanya.
Seperti diberitakan, Kota Bima dan Kabupaten Bima, di Pulau Sumbawa, NTB, diterjang banjir bandang pada Rabu (21/12).
Data dari BPBD NTB, ribuan rumah yang tersebar di lima kecamatan di Kota Bima terendam air setinggi 1-2 meter.
Banjir juga menyebabkan infrastruktur listrik rusak, sehingga menyebabkan terjadinya pemadaman, baik untuk pelanggan rumah tangga maupun untuk infrastruktur pemancar telekomunikasi telepon seluler.
Banjir juga melanda Desa Maria dan Desa Kambilo, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Sebanyak 25 rumah rusak berat, 5 rumah hanyut, 3 rumah rusak sedang dan satu jembatan negara putus.
Tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana alam tersebut. Namun, nilai kerugian diperkirakan cukup besar karena rusaknya infrastruktur jalan, jembatan, telekomunikasi, listrik dan fasilitas umum.
General Manager PLN Wilayah NTB Karyawan Aji, di Mataram, Jumat, mengatakan pihaknya terpaksa melakukan pemadaman listrik demi keamanan dan keselamatan jiwa manusia.
"Kami informasikan pasokan listrik ke Kota Bima sementara dipadamkan karena air sudah masuk ke Gardu Induk Bima," katanya.
Ia mengatakan ketinggian air di area Gardu Induk Bima akibat banjir susulan mencapai lutut kaki orang dewasa dan dikhawatirkan volumenya semakin tinggi.
Sementara kondisi di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Bima masih relatif aman. Namun tidak bisa dipastikan apakah kondisi aman tersebut akan tetap terjaga sebab banjir susulan terjadi di Kota Bima.
"Kami sudah menyiapkan pompa air untuk menyedot air agar mesin PLTD tidak tergenang," ujarnya.
Sebelumnya, kata Karyawan, kondisi kelistrikan di Kota Bima sudah pulih 89 persen setelah tim teknisi melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir. Proses pemulihan berhasil dilakukan pada Kamis (22/12) sekitar pukul 17.00 Wita.
Total beban sistem Bima yang dipasok PLN setelah proses pemulihan mencapai 37,6 mega watt (MW) atau 89 persen dari kondisi normal sekitar 42 MW.
Upaya pemulihan kondisi kelistrikan di Kota Bima dan Kabupaten Bima melibatkan sebanyak 50 personil teknisi kelistrikan PLN dari Kabupaten Sumbawa dan Mataram.
"Kami juga masih menunggu rekan-rekan dari Bali untuk membantu proses pemulihan kondisi kelistrikan di Kota Bima," katanya.
Seperti diberitakan, Kota Bima dan Kabupaten Bima, di Pulau Sumbawa, NTB, diterjang banjir bandang pada Rabu (21/12).
Data dari BPBD NTB, ribuan rumah yang tersebar di lima kecamatan di Kota Bima terendam air setinggi 1-2 meter.
Banjir juga menyebabkan infrastruktur listrik rusak, sehingga menyebabkan terjadinya pemadaman, baik untuk pelanggan rumah tangga maupun untuk infrastruktur pemancar telekomunikasi telepon seluler.
Banjir juga melanda Desa Maria dan Desa Kambilo, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Sebanyak 25 rumah rusak berat, 5 rumah hanyut, 3 rumah rusak sedang dan satu jembatan negara putus.
Tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana alam tersebut. Namun, nilai kerugian diperkirakan cukup besar karena rusaknya infrastruktur jalan, jembatan, telekomunikasi, listrik dan fasilitas umum.
Pewarta: Awaludin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: