Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan menggelar Operasi Lilin 2016 selama sepuluh hari mulai 23 Desember 2016 untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

"Beberapa sasaran pengamanan adalah diantaranya terorisme, kemudian keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas karena diperkirakan ada arus mudik dan arus balik nantinya," kata Kapolri usai rapat terbatas persiapan Natal dan Tahun Baru di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.

Menurut Tito, untuk pencegahan ancaman terorisme, Polri didukung oleh TNI telah melaksanakan sejumlah operasi penangkapan di beberapa wilayah di Indonesia.

Terdapat beberapa orang yang sudah ditangkap oleh polisi melalui Densus 88 Antiteror baik di Bekasi, Tangerang Selatan, Tasikmalaya, Medan dan Batam.

Polisi terus mengembangkan keterangan dari terduga teroris yang berhasil ditangkap untuk mencegah tindak kriminal terorisme yang menargetkan perayaan Natal dan Tahun Baru.

Polri berhasil menangkap 21 orang terduga teroris dan sedang menjalani proses hukum.

"Kemudian menjelang Natal dan Tahun Baru kaitan dengan serangan ancaman terorisme ini, kita yakin bahwa dengan adanya penangkapan ini akan memberikan efek deterrent kepada kelompok-kelompok lain," kata Tito.

Selain pemberantasan terorisme, Polri juga akan menegakkan hukum terhadap kemungkinan adanya penimbunan sembako sehingga menimbulkan ketidakstabilan harga.

Kemudian, Kapolri juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak mudik menuju ke arah timur Pulau Jawa untuk tidak berpusat menggunakan tol Cikampek-Palimanan (Cipali).

Tito mengatakan untuk arus mudik melalui jalur udara dan laut tidak akan mengalami kendala berarti.