PLN NTB: 36 ribu pelanggan di Bima kegelapan
22 Desember 2016 18:43 WIB
Banjir Bima. Sejumlah warga berada dekat jembatan yang ambruk diterjang banjir di Kelurahan Kodo, Rasana'e Timur, Kota Bima, NTB, Rabu (21/12/2016). Menurut data BPBD NTB banjir yang menerjang wilayah Kabupaten dan Kota Bima sejak pukul 14.00 Wita yang diakibatkan oleh tingginya curah hujan dan mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir setinggi 2 meter hingga 3 meter. (ANTARA / Humas Pemprov NTB)
Mataram (ANTARA News) - PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Nusa Tenggara Barat mencatat sebanyak 36 ribu pelanggan di Bima untuk sementara mengalami kegelapan akibat rusaknya infrastruktur listrik yang diterjang banjir bandang Rabu (21/12).
"Banjir yang menerjang Bima menimbulkan kerusakan pada infrastruktur kelistrikan milik PLN," kata General Manager PLN Wilayah NTB, Karyawan Aji, di Mataram, Kamis.
Ia menyebutkan kerusakan terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Bima berkapasitas 4,5 mega watt (MW) dan Gardu Induk Bima terendam.
Selain itu, empat tiang jaringan tegangan menengah roboh karena tidak bisa menahan besarnya arus banjir.
Karyawan mengatakan PLTD Niu yang memasok listrik ke Bima masih beroperasi normal, namun karena jaringan belum bisa digunakan, listrik hanya bisa disalurkan ke wilayah Kecamatan Woha dan Kabupaten Dompu.
"Untuk ke Kota Bima belum bisa. Saat ini, kami juga sedang mapping kondisi di sana, karena hingga saat ini komunikasi pun masih sulit. Tim pemulihan dan peralatan terus ditambah sesuai kebutuhan," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Karyawan timnya terus berupaya melakukan pemulihan pasokan listrik ke wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima yang diterjang banjir.
Untuk mempercepat pemulihan pasokan listrik, PLN melibatkan sekitar 50 teknisi dan Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang didatangkan langsung dari Mataram dan Sumbawa.
Karyawan berharap sebagian sudah bisa menyala dan dalam dua sampai tiga hari ke depan pasokan daya listrik berangsur pulih.
"Kami berusaha semaksimal mungkin melakukan perbaikan demi pemulihan pasokan listrik di lokasi terdampak banjir," katanya.
Sebagai penanganan jangka pendek, ia mengatakan pihaknya juga telah mengirim delapan unit genset dengan total kapasitas 40 kilo Watt hours (kWh).
Selain di sisi kelistrikan, PLN juga mengirimkan bantuan bagi korban bencana banjir berupa makanan cepat saji, fasilitas memasak, tikar, selimut, pakaian, obat-obatan, tenda, perahu karet dan fasilitas kamar mandi.
"Banjir yang menerjang Bima menimbulkan kerusakan pada infrastruktur kelistrikan milik PLN," kata General Manager PLN Wilayah NTB, Karyawan Aji, di Mataram, Kamis.
Ia menyebutkan kerusakan terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Bima berkapasitas 4,5 mega watt (MW) dan Gardu Induk Bima terendam.
Selain itu, empat tiang jaringan tegangan menengah roboh karena tidak bisa menahan besarnya arus banjir.
Karyawan mengatakan PLTD Niu yang memasok listrik ke Bima masih beroperasi normal, namun karena jaringan belum bisa digunakan, listrik hanya bisa disalurkan ke wilayah Kecamatan Woha dan Kabupaten Dompu.
"Untuk ke Kota Bima belum bisa. Saat ini, kami juga sedang mapping kondisi di sana, karena hingga saat ini komunikasi pun masih sulit. Tim pemulihan dan peralatan terus ditambah sesuai kebutuhan," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Karyawan timnya terus berupaya melakukan pemulihan pasokan listrik ke wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima yang diterjang banjir.
Untuk mempercepat pemulihan pasokan listrik, PLN melibatkan sekitar 50 teknisi dan Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang didatangkan langsung dari Mataram dan Sumbawa.
Karyawan berharap sebagian sudah bisa menyala dan dalam dua sampai tiga hari ke depan pasokan daya listrik berangsur pulih.
"Kami berusaha semaksimal mungkin melakukan perbaikan demi pemulihan pasokan listrik di lokasi terdampak banjir," katanya.
Sebagai penanganan jangka pendek, ia mengatakan pihaknya juga telah mengirim delapan unit genset dengan total kapasitas 40 kilo Watt hours (kWh).
Selain di sisi kelistrikan, PLN juga mengirimkan bantuan bagi korban bencana banjir berupa makanan cepat saji, fasilitas memasak, tikar, selimut, pakaian, obat-obatan, tenda, perahu karet dan fasilitas kamar mandi.
Pewarta: Awaludin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: