Gubernur NTB tetapkan tanggap darurat tiga hari
22 Desember 2016 18:30 WIB
Banjir Bima Gubernur NTB, M Zainul Majdi (kanan) meninjau lokasi banjir Kelurahan Kodo, Rasana'e Timur, Kota Bima, NTB, Kamis (22/12/2016). Menurut keterangn Basarnas NTB saat ini kondisi banjir mulai surut. (ANTARA/ Humas Pemprov NTB) ()
Mataram (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi menetapkan masa tanggap darurat banjir Kota Bima dan Kabupaten Bima selama tiga hari.
"Dari hasil rapat penanganan pascabencana, gubernur menetapkan tiga hari tanggap darurat di wilayah kota Bima dan sekitarnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB H Muhammad Rum melalui pesan singkat kepada wartawan yang diterima di Mataram, Kamis.
Ia menjelaskan, dalam instruksinya, gubernur meminta semua pihak untuk fokus terhadap kesehatan jiwa yang menjadi korban banjir. Tidak itu saja, personil TNI dan Polri serta aparat gabungan lainnya agar membantu masyarakat membersihkan lumpur dari rumah-rumah mereka.
"Saat ini seluruh lapisan masyarakat, bersama pemerintah, TNI/Polri, Basarnas dan relawan sibuk membersihkan lumpur bekas banjir.".
Menurut dia, kondisi kota Bima saat ini dalam keadaan lumpuh total meski banjir sudah berangsur-angsur surut.
"Secara umum kota Bima Lumpuh total. Perkantoran, sekolah dan perdagangan tidak bisa berjalan," kata Muhammad Rum.
Ia menuturkan, saat ini seluruh lapisan masyarakat, bersama pemerintah, TNI/Polri, Basarnas dan relawan sibuk membersihkan lumpur bekas banjir.
"Sampai saat ini belum, ada laporan korban jiwa yang diterima BPBD NTB," ujar Rum yang saat ini sedang berada di kota Bima.
Tidak hanya itu, kata Rum, sambungan telekomunikasi di kota Bima mengalami gangguan, akibatnya jalur komunikasi menjadi sulit. Belum lagi ditambah, para korban sangat membutuhkan air mineral dan bantuan makanan serta oibat-obatan.
"Yang dibutuhkan masyarakat saat ini air mineral dan makanan siap saji, seperti mie instant dan lain-lain," taandasnya.
Sementara itu, Kepala Birpo Humas dan Protokoler Setda NTB Yusron Hadi yang ikut bersama rombongan gubernur meninjau korban banjir, mengakui jaringan telekomunikasi masih lumpuh. Begitu juga dengan listrik dan air bersih.
"Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa. Yang paling utama menghilangkan trauma warga yang tertimpa musibah banjir," imbuhnya.
Selain itu, gubernur kata Karo HUmas, menekankan langkah-langkah yang bisa cepat dilakukan. Seperti mengatasi kebutuhan pangan.
"Karenannya SKPD provinsi NTB dan kabupaten/kota untuk segera mendroping bantuan, berupa makanan, obat-obatan dan air mineral," tandasnya.
"Dari hasil rapat penanganan pascabencana, gubernur menetapkan tiga hari tanggap darurat di wilayah kota Bima dan sekitarnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB H Muhammad Rum melalui pesan singkat kepada wartawan yang diterima di Mataram, Kamis.
Ia menjelaskan, dalam instruksinya, gubernur meminta semua pihak untuk fokus terhadap kesehatan jiwa yang menjadi korban banjir. Tidak itu saja, personil TNI dan Polri serta aparat gabungan lainnya agar membantu masyarakat membersihkan lumpur dari rumah-rumah mereka.
"Saat ini seluruh lapisan masyarakat, bersama pemerintah, TNI/Polri, Basarnas dan relawan sibuk membersihkan lumpur bekas banjir.".
Menurut dia, kondisi kota Bima saat ini dalam keadaan lumpuh total meski banjir sudah berangsur-angsur surut.
"Secara umum kota Bima Lumpuh total. Perkantoran, sekolah dan perdagangan tidak bisa berjalan," kata Muhammad Rum.
Ia menuturkan, saat ini seluruh lapisan masyarakat, bersama pemerintah, TNI/Polri, Basarnas dan relawan sibuk membersihkan lumpur bekas banjir.
"Sampai saat ini belum, ada laporan korban jiwa yang diterima BPBD NTB," ujar Rum yang saat ini sedang berada di kota Bima.
Tidak hanya itu, kata Rum, sambungan telekomunikasi di kota Bima mengalami gangguan, akibatnya jalur komunikasi menjadi sulit. Belum lagi ditambah, para korban sangat membutuhkan air mineral dan bantuan makanan serta oibat-obatan.
"Yang dibutuhkan masyarakat saat ini air mineral dan makanan siap saji, seperti mie instant dan lain-lain," taandasnya.
Sementara itu, Kepala Birpo Humas dan Protokoler Setda NTB Yusron Hadi yang ikut bersama rombongan gubernur meninjau korban banjir, mengakui jaringan telekomunikasi masih lumpuh. Begitu juga dengan listrik dan air bersih.
"Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa. Yang paling utama menghilangkan trauma warga yang tertimpa musibah banjir," imbuhnya.
Selain itu, gubernur kata Karo HUmas, menekankan langkah-langkah yang bisa cepat dilakukan. Seperti mengatasi kebutuhan pangan.
"Karenannya SKPD provinsi NTB dan kabupaten/kota untuk segera mendroping bantuan, berupa makanan, obat-obatan dan air mineral," tandasnya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: