Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menggelar rapat untuk membahas pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru guna mengantisipasi tindakan terorisme.
"Satu hal yang sangat penting kali ini yang ingin saya berikan perhatian khusus yaitu masalah keamanan dan ancaman terorisme," kata Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas bertopik persiapan Natal dan Tahun Baru di Kantor Presiden, Jakarta pada Kamis.
Kepala Negara meminta kepada Polri dan jajarannya beserta Densus 88 Antiteror untuk memberi perhatian khusus dalam mengantisipasi kegiatan terorisme.
Presiden juga mengarahkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk mendukung Polri dalam menanggulangi ancaman terorisme.
"Kita mengundang juga Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya ini juga hal yang sama, karena memang hal yang berkaitan dengan keamanan, ancaman terorisme ini menjadi perhatian khusus kita," tegas Jokowi.
Selain pencegahan tindak kriminal terorisme, dalam agenda rapat tersebut juga dibahas mengenai kesiapan pangan atau sembako, kesiapan bahan bakar minyak (BBM) maupun kesiapan transportasi untuk Natal dan Tahun Baru.
Pada beberapa pekan terakhir, Polri melalui Densus 88 telah menangkap sejumlah terduga teroris dan menjinakkan bom seperti di Bintara Jaya, Bekasi dan Tangerang Selatan.
Menurut penyelidikan Polri, bom di Bintara Jaya ditargetkan untuk menyerang prosesi pergantian jaga Paspampres di gerbang Istana Merdeka, sedangkan bom di Tangerang Selatan disasarkan kepada pos polisi.
Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah meringkus 11 orang terduga teroris jaringan M. Nur Solikhin alias MNS yang berbaiat ke ISIS.
Polisi juga menangkap seorang terduga teroris anggota kelompok Katibah Gigih Rahmat (KGR) di Warnet Maxxis, Perumahan Fanindo, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau.
Pemerintah bahas pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru
22 Desember 2016 17:32 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA /Yudhi Mahatma)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: