Kapolda: Solo perlu kekuatan tambahan sambut Natal
22 Desember 2016 11:31 WIB
Ilustrasi - Pasukan Brimob Resimen III Pelopor Korbrimob Polri dengan sejumlah kendaraan taktis Baracuda mengamankan kawasan Bunderan Hotel Indonesia untuk perayaan malam Natal dan tahun baru 2015-2016 di Jakarta, Kamis (24/12). Sebanyak 80.197 personel Polda Metro Jaya dikerahkan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 di wilayah Jakarta dan sekitarnya. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/nz/15).
Solo (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, melihat karakternya, Kota Solo perlu kekuatan tambahan personel dari Polda untuk pengamanan kegiatan Natal dan Tahun Baru 2017.
Berdasarkan karakter itu lah, kegiatan Gelar Pasukan Lilin Candi 2016 tingkat Polda Jateng dipusatkan di Kota Solo, kata Kapolda Condro, seusai memimpin acara tersebut di Lapangan Kota Barat Solo, Kamis.
Condro mengatakan Kota Solo perlu kekuatan tambahan dari Polda dengan pertimbangan karena tempat ibadahnya lebih banyak dibanding daerah lainnya, dan dinamika kotanya untuk pergantian tahun lebih tinggi dibanding Semarang.
Selain itu, Solo juga sebagai tempat pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing terutama Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Oleh karena itu, kata Kapolda, kekuatan pasukan Brimob, Sabhara, dan personel TNI juga akan membantu Polres Kota Surakarta dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dalam kegiatan Natal dan Tahun Baru.
Kapolda mengatakan kegiatan gelar pasukan Lilin Candi 2016 tingkat Jawa Tengah untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, dan Jateng dipusatkan di Kota Solo.
Menurut Kapolda kekuatan yang dilibatkan dalam pengamanan Natal dan tahun baru di Jateng sebanyak 9.870 anggota Polri ditambah dari unsur TNI dan Pemerintah Daerah. Selain itu, Polda juga menggelar pos-pos pengamanan dan pelayanan di tempat-tempat strategis termasuk gereja-gereja, objek keramaian seperti mal dan objek wisata.
"Kami mendirikan sebanyak 1.029 pos keamanan dan pelayanan semua Polres di wilayah Jateng," kata Kapolda.
Ia mengatakan ancaman yang perlu diantisipasi pada kegiatan Natal dan Tahun Baru adalah teror bom baik di tempat-tempat ibadah maupun pusat-pusat keramaian lainnya, sehingga aparat secara ketat akan melakukan tindakan kepolisian dengan sterilisasi di lokasi sebelum dilaksanakan ibadah Natal.
"Kita juga melarang organisasi masyarakat melakukan sweeping. Kita akan tindak tegas ormas yang melakukan sweeping," kata Kapolda menegaskan.
Berdasarkan karakter itu lah, kegiatan Gelar Pasukan Lilin Candi 2016 tingkat Polda Jateng dipusatkan di Kota Solo, kata Kapolda Condro, seusai memimpin acara tersebut di Lapangan Kota Barat Solo, Kamis.
Condro mengatakan Kota Solo perlu kekuatan tambahan dari Polda dengan pertimbangan karena tempat ibadahnya lebih banyak dibanding daerah lainnya, dan dinamika kotanya untuk pergantian tahun lebih tinggi dibanding Semarang.
Selain itu, Solo juga sebagai tempat pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing terutama Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Oleh karena itu, kata Kapolda, kekuatan pasukan Brimob, Sabhara, dan personel TNI juga akan membantu Polres Kota Surakarta dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dalam kegiatan Natal dan Tahun Baru.
Kapolda mengatakan kegiatan gelar pasukan Lilin Candi 2016 tingkat Jawa Tengah untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, dan Jateng dipusatkan di Kota Solo.
Menurut Kapolda kekuatan yang dilibatkan dalam pengamanan Natal dan tahun baru di Jateng sebanyak 9.870 anggota Polri ditambah dari unsur TNI dan Pemerintah Daerah. Selain itu, Polda juga menggelar pos-pos pengamanan dan pelayanan di tempat-tempat strategis termasuk gereja-gereja, objek keramaian seperti mal dan objek wisata.
"Kami mendirikan sebanyak 1.029 pos keamanan dan pelayanan semua Polres di wilayah Jateng," kata Kapolda.
Ia mengatakan ancaman yang perlu diantisipasi pada kegiatan Natal dan Tahun Baru adalah teror bom baik di tempat-tempat ibadah maupun pusat-pusat keramaian lainnya, sehingga aparat secara ketat akan melakukan tindakan kepolisian dengan sterilisasi di lokasi sebelum dilaksanakan ibadah Natal.
"Kita juga melarang organisasi masyarakat melakukan sweeping. Kita akan tindak tegas ormas yang melakukan sweeping," kata Kapolda menegaskan.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: