Presiden serukan jangan lagi ada penyelundupan di perbatasan
22 Desember 2016 01:34 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Jeng Narsih (ketiga kiri) yang menangis terharu karena bertemu secara langsung dengan presiden usai menerima sertifikat tanah program strategis 2016, di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Rabu (21/12/2016). Dalam kunjungan ke Kalbar, Presiden juga meresmikan Pos Lintas Batas Negara di Entikong, yang berbatasan dengan Malaysia. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww/16.)
Putussibau, Kalbar (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyerukan jangan ada lagi penyelundupan di daerah perbatasan karena aktivitas itu mengakibatkan pendapatan negara bisa berkurang.
"Saya tidak ingin terjadi kembali kegiatan penyelundupan di wilayah perbatasan setelah pembangunan ini, karena pendapatan negara nanti akan berkurang." kata Jokowi saat meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia - Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu.
Ia menuturkan kondisi bangunan PLBN Entikong dulu sangat memprihatinkan jika dibandingkan dengan Malaysia, padahal sudah puluhan tahun berdiri.
"Sekarang kondisinya sudah lima kali lebih baik dari Malaysia dalam waktu dua tahun," ungkap Jokowi.
Begitu juga PLBN di beberapa daerah lainnya di Indonesia seperti yang ada di NTT. Padahal, perbatasan merupakan wilayah terdepan yang menjadi martabat dan harga diri bangsa.
Khusus PLBN Entikong, Presiden Joko Widodo memberikan tugas tambahan yaitu upaya peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat perbatasan, salah satunya dengan membangun pasar besar di wilayah Entikong.
"Kita harus mengambil manfaat maksimal dalam pembangunan Entikong, saya yakin kita bisa karena harga kita sangat kompetitif dengan negara lain, dan bisa memperbanyak ekspor ketimbang impor," katanya.
Tidak hanya itu, menurut Jokowi, yang tidak kalah penting lagi ada penataan dan pelayanan di wilayah perbatasan, agar pembangunan ini tidak sia-sia.
"Saya juga mengingatkan dan menekankan sekali lagi bahwa jangan ada lagi pungli karena saya akan mengawasi terkait dengan pungli di wilayah Entikong," tegas Jokowi.
"Saya tidak ingin terjadi kembali kegiatan penyelundupan di wilayah perbatasan setelah pembangunan ini, karena pendapatan negara nanti akan berkurang." kata Jokowi saat meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia - Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu.
Ia menuturkan kondisi bangunan PLBN Entikong dulu sangat memprihatinkan jika dibandingkan dengan Malaysia, padahal sudah puluhan tahun berdiri.
"Sekarang kondisinya sudah lima kali lebih baik dari Malaysia dalam waktu dua tahun," ungkap Jokowi.
Begitu juga PLBN di beberapa daerah lainnya di Indonesia seperti yang ada di NTT. Padahal, perbatasan merupakan wilayah terdepan yang menjadi martabat dan harga diri bangsa.
Khusus PLBN Entikong, Presiden Joko Widodo memberikan tugas tambahan yaitu upaya peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat perbatasan, salah satunya dengan membangun pasar besar di wilayah Entikong.
"Kita harus mengambil manfaat maksimal dalam pembangunan Entikong, saya yakin kita bisa karena harga kita sangat kompetitif dengan negara lain, dan bisa memperbanyak ekspor ketimbang impor," katanya.
Tidak hanya itu, menurut Jokowi, yang tidak kalah penting lagi ada penataan dan pelayanan di wilayah perbatasan, agar pembangunan ini tidak sia-sia.
"Saya juga mengingatkan dan menekankan sekali lagi bahwa jangan ada lagi pungli karena saya akan mengawasi terkait dengan pungli di wilayah Entikong," tegas Jokowi.
Pewarta: Timotius
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: