Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh telah merealisasikan sebanyak 22.000 penanaman pohon dalam rangka menyukseskan gerakan menanam pohon Indonesia selama 2016.

Kasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Aceh Barat, Fahrur Razi Yus di Meulaboh, Selasa mengatakan, selama 2016 Pemda menanam 23.500 batang pohon produktif, baik yang disalurkan kepada masyarakat maupun yang ditanam secara simbolis pada kawasan tertentu.

"Dari program 2016 ini sudah terealisasi sekitar 90 persen, hanya tersisa 1.500 batang lagi yang saat ini juga dalam proses penyaluran dan penanaman," katanya pada acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2016.

Acara tersebut dilaksanakan di lokasi Consevations Respon Unit (CRU), Alu Kuyun, Kecamatan Woya Timur, Aceh Barat, yang dihadiri Plt Bupati Rachmad Fitri HD, Kasrem 012 Teuku Umar serta jajaran Kodim 0105, unsur Muspida, Muspika, tokoh adat/desa, masyarakat serta pawang gajah dengan tema "Ayo tanam pohon dan lindungi Gajah Sumatera".

Sementara itu Kepala Dishutbun Aceh Barat Said Mahjali, menambahkan, untuk menyukseskan gerakan menanam pohon pada 2016, pihaknya telah menyalurkan ribuat bibit-bibit tanaman kepada masyarakat baik untuk penghijauan maupun yang produktif.

Dari semua jenis tanaman yang telah disalurkan tersebut seperti bibit cemara sebanyak 13.500 batang, bibit jernang sebanyak 8.500 batang dan bibit jambu sebanyak 1.500 batang.

"Dan hari ini kota bersama-sama menanam secara simbolis bibit lemon di lokasi CRU. Upaya ini adalah peran kita dalam mengendalikan perubahan iklim karena penanaman pohon juga merupakan salah satu cara mengurangi emisi karbon," jelasnya.

Kepala Desa (keuchik) Alu Kuyun, Syafii menambahkan, keberadaan CRU dan diselenggarakannya kegiatan tersebut secara perlahan mengangkat desa mereka kepermukaan, terutama dalam kebutuhan pembangunan ekonomi warga sekitar.

Hanya saja warga setempat menaruh harapan besar agar Pemkab Aceh Barat menyediakan fasilitas pendukung atau membangun jalan desa untuk menuju perkebunan warga sekaligus tembus ke lokasi CRU Alu Kuyun itu.

Plt Bupati Aceh Barat Rachmad Fitri HD menambahkan, bahwa instansi terkait telah mengusulkan terhadap pembangunan jalann menuju ke lokasi CRU setempat, untuk kedepan akan menjadi prioritas dalam pengajuan jalan sekitar 1,5 kilometer itu.

"Ini prospek untuk kita kembangkan dan kedepan jalan di sini tentunya sudah terbangun. Sebenarnya sudah pernah diusulkan, tapi di coret saat pembahasan di DPRK, kita akan ajukan lagi tahun 2017," katanya menambahkan.