Presiden Jokowi dinobatkan sebagai Raja Dayak
20 Desember 2016 18:14 WIB
Presiden RI Joko Widodo memberikan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial kepada sejumlah kepala daerah se-Indonesia di acara puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2016 di Stadion Sanaman Mantikei, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (20/12/2016). Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo juga mendapatkan anugerah sebagai "Raja Dayak" dari Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah. (ANTARA/Ronny NT)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinobatkan sebagai Raja Dayak dengan gelar "Raja Haring Hatungku Tungket Langit" seiring kunjungannya ke Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sambutan hangat diberikan kepada Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan saat tiba di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, sekitar pukul 09.40 WIB.
Kedatangan Presiden Jokowi langsung disambut dengan tarian tradisional Dayak khas Kalimantan Tengah.
Setelahnya, Presiden dinobatkan sebagai Raja Haring Hatungku Tungket Langit.
Gelar itu sendiri dapat dimaknai sebagai raja bijaksana yang berkepribadian luhur dan penopang keutuhan bangsa.
Prosesi pemberian gelar dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, beberapa saat setelah rombongan Presiden mendarat.
Sabran menerangkan bahwa penganugerahan gelar ini dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat Dayak kepada Presiden Joko Widodo yang dianggap mampu menjadi pemimpin bangsa Indonesia yang menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ini wujud masyarakat Dayak mendukung pemerintahan Presiden Jokowi," ujar Sabran dalam keterangannya melalui Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
Dalam prosesi penobatan tersebut, turut hadir sejumlah tokoh Dayak Kalimantan Tengah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Sambutan hangat diberikan kepada Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan saat tiba di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, sekitar pukul 09.40 WIB.
Kedatangan Presiden Jokowi langsung disambut dengan tarian tradisional Dayak khas Kalimantan Tengah.
Setelahnya, Presiden dinobatkan sebagai Raja Haring Hatungku Tungket Langit.
Gelar itu sendiri dapat dimaknai sebagai raja bijaksana yang berkepribadian luhur dan penopang keutuhan bangsa.
Prosesi pemberian gelar dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, beberapa saat setelah rombongan Presiden mendarat.
Sabran menerangkan bahwa penganugerahan gelar ini dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat Dayak kepada Presiden Joko Widodo yang dianggap mampu menjadi pemimpin bangsa Indonesia yang menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ini wujud masyarakat Dayak mendukung pemerintahan Presiden Jokowi," ujar Sabran dalam keterangannya melalui Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
Dalam prosesi penobatan tersebut, turut hadir sejumlah tokoh Dayak Kalimantan Tengah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: