Wisatawan mancanegara nikmati makan "bajamba" di Bukittinggi
20 Desember 2016 14:36 WIB
Semarak kembang api mewarnai objek wisata "Jam Gadang" pada malam pergantian tahun di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (1/1) malam. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/foc/16. ()
Bukittinggi (ANTARA News) - Beberapa wisatawan asing di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar),
ikut menikmati acara makan "bajamba" yang digelar pemerintah setempat
menyambut Hari Jadi Kota (HJK), Selasa.
"Saya sedang berada di sekitar Jam Gadang saat tiba-tiba diajak untuk membaur di keramaian, ternyata ada acara makan bersama," kata wisatawan asal Inggris, Sally di Bukittinggi, Selasa.
Ia mengatakan baru pertama kali menyaksikan masyarakat makan bersama menggunakan satu wadah ukuran besar di tempat terbuka.
"Ini pengalaman pertama saya, sangat seru melihat semua orang duduk membaur dan makan bersama," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan wisatawan lainnya asal Malaysia, Zuraida yang datang ke daerah itu bersama keluarganya.
"Kebetulan kami sedang berlibur ke Bukittinggi dan ada acara ini. Sangat ramai dan kami tertarik untuk terlibat," ujar dia.
Menurutnya masakan rendang yang merupakan salah satu menu dalam makan "bajamba" menjadi sajian yang paling disukai oleh keluarganya.
Sementara Wali Kota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias mengatakan peringatan HJK yang digelar pemerintah setempat harus dapat dinikmati secara gratis oleh semua warga dan wisatawan yang sedang berkunjung ke daerah itu.
"Semua warga harus ikut berbahagia menyambut ulang tahun kota. Makan `Bajamba` ini salah satu bentuk perayaannya. Kami harap warga dan wisatawan dapat menikmati," kata dia.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Bukittinggi Datuk Maruhun mengatakan makan "bajamba" mengandung filosofi makan secara bersama-sama dengan aturan tertentu dan mengandung makna menciptakan kekerabatan.
"Ini budaya yang sudah turun temurun sehingga harus dijaga dan dilestarikan. Acara seperti ini perlu digelar secara rutin agar tetap ada dan dikenal masyarakat luas," katanya.
"Saya sedang berada di sekitar Jam Gadang saat tiba-tiba diajak untuk membaur di keramaian, ternyata ada acara makan bersama," kata wisatawan asal Inggris, Sally di Bukittinggi, Selasa.
Ia mengatakan baru pertama kali menyaksikan masyarakat makan bersama menggunakan satu wadah ukuran besar di tempat terbuka.
"Ini pengalaman pertama saya, sangat seru melihat semua orang duduk membaur dan makan bersama," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan wisatawan lainnya asal Malaysia, Zuraida yang datang ke daerah itu bersama keluarganya.
"Kebetulan kami sedang berlibur ke Bukittinggi dan ada acara ini. Sangat ramai dan kami tertarik untuk terlibat," ujar dia.
Menurutnya masakan rendang yang merupakan salah satu menu dalam makan "bajamba" menjadi sajian yang paling disukai oleh keluarganya.
Sementara Wali Kota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias mengatakan peringatan HJK yang digelar pemerintah setempat harus dapat dinikmati secara gratis oleh semua warga dan wisatawan yang sedang berkunjung ke daerah itu.
"Semua warga harus ikut berbahagia menyambut ulang tahun kota. Makan `Bajamba` ini salah satu bentuk perayaannya. Kami harap warga dan wisatawan dapat menikmati," kata dia.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Bukittinggi Datuk Maruhun mengatakan makan "bajamba" mengandung filosofi makan secara bersama-sama dengan aturan tertentu dan mengandung makna menciptakan kekerabatan.
"Ini budaya yang sudah turun temurun sehingga harus dijaga dan dilestarikan. Acara seperti ini perlu digelar secara rutin agar tetap ada dan dikenal masyarakat luas," katanya.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: