Kadispen: korban kecelakaan Hercules terima santunan
19 Desember 2016 19:25 WIB
Prajurit TNI AU menggotong peti jenazah korban kecelakaan pesawat Hercules A-1334 untuk disemayamkan di Hanggar Skadron 32 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Minggu (18/12/2016) malam. Kecelakaan pesawat milik TNI AU di Wamena Papua tersebut menewaskan 12 kru dan satu orang penumpang. (ANTARA FOTO/Renny K)
Jakarta (Antara) - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen TNI AU) Marsekal Pertama Jemi Tri Sonjaya mengatakan keluarga dari korban kecelakaan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara yang terjadi di wilayah Papua telah menerima santunan.
"Sudah dilaksanakan kemarin (Minggu, 18/12) pemberian santunan kepada korban, keluarga korban," kata Jemi Tri Sonjaya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.
Selain itu, anak-anak dari korban kecelakaan pesawat Hercules itu juga telah mendapatkan perhatian apabila ada yang mau mendaftarkan diri ke TNI AU maka akan diakomodir.
"Kemudian anak-anak yang masih kecil saat masuk sekolah akan diakomodir," ujarnya.
Pesawat Hercules TNI AU pada Minggu 18 Desember 2016 pukul 06.05 WIT jatuh di Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya.
Semua orang yang berada dalam pesawat itu, yakni 12 awak dan satu penumpang, tewas dalam kecelakaan itu.
Mereka terdiri dari Kapten J. Hotian F. Saragih (Penerbangan BR), Lettu Hanggo Fitradhi (Penerbangan II), Lettu Fajar Prayogo (Navigator I), Peltu Lukman Hakim (Juru radio udara).
Kemudian, Peltu Suyata (Juru mesin udara I), Peltu Khusen (Juru mesin udara II), Serma Khodori (Juru mesin udara II), Peltu Agung (Load master II), Serma Fatoni (Load master I), Serda Suyanto (Extra Crew), dan Peltu Agung Tri (Load master I).
Sedangkan seorang penumpang yang juga merupakan anggota TNI AU yakni Kapten (Lek) Rino (Satuan Radar Saumlaki), yang menumpang pesawat itu dari Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
"Sudah dilaksanakan kemarin (Minggu, 18/12) pemberian santunan kepada korban, keluarga korban," kata Jemi Tri Sonjaya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.
Selain itu, anak-anak dari korban kecelakaan pesawat Hercules itu juga telah mendapatkan perhatian apabila ada yang mau mendaftarkan diri ke TNI AU maka akan diakomodir.
"Kemudian anak-anak yang masih kecil saat masuk sekolah akan diakomodir," ujarnya.
Pesawat Hercules TNI AU pada Minggu 18 Desember 2016 pukul 06.05 WIT jatuh di Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya.
Semua orang yang berada dalam pesawat itu, yakni 12 awak dan satu penumpang, tewas dalam kecelakaan itu.
Mereka terdiri dari Kapten J. Hotian F. Saragih (Penerbangan BR), Lettu Hanggo Fitradhi (Penerbangan II), Lettu Fajar Prayogo (Navigator I), Peltu Lukman Hakim (Juru radio udara).
Kemudian, Peltu Suyata (Juru mesin udara I), Peltu Khusen (Juru mesin udara II), Serma Khodori (Juru mesin udara II), Peltu Agung (Load master II), Serma Fatoni (Load master I), Serda Suyanto (Extra Crew), dan Peltu Agung Tri (Load master I).
Sedangkan seorang penumpang yang juga merupakan anggota TNI AU yakni Kapten (Lek) Rino (Satuan Radar Saumlaki), yang menumpang pesawat itu dari Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: