Arifin Putra akrab dengan senjata api
19 Desember 2016 16:24 WIB
Arifin Putra dalam konferensi pers "Sabtu Bersama Bapak" di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (7/6/2016) (ANTARA News/ Anggit Benardi)
Jakarta (ANTARA News) - Aktor Arifin Putra mengaku tak asing memegang senjata api sejenis pistol dan lainnya, karena sebelumnya pernah terlibat dalam film action bertemakan tentara.
Dia berkisah, pernah mendapatkan saran dari salah seorang tentara cara menggunakan senjata secara benar. "Sama tentara waktu itu dibilang anggap saja sebagai istri. Jadi harus mencintai istri itu dan gak boleh lepas dari kita. Jadi harus jaga dan rawat dan sebagainya," kata dia di Jakarta, Senin.
"Waktu dulu pernah latihan militer juga, latihan pistol dengan peluru tajam. Instrukturnya hanya bilang, tolong kokang senjatanya dan sekarang lihat teman sebelah kanan dan kiri, lalu tolong ikuti perintah kita satu per satu sesuai intrusksi kita, kalau anda salah,anda bisa membunuh orang di sebelah anda," sambung Arifin.
Arifin bahkan mengaku sempat dilanda grogi saat harus memegang sepucuk senjata. Dia mengatakan setelah melalui masa-masa belajar bersama tentara, akhirnya bisa memahami makna senjata bagi seorang prajurit.
"Dari yang tadinya senang sekali belajarnya tiba-tiba gemeteran. Itu yang saya belajar dari tentara, menghormati senjata dan menghormati perintah dari atasan pasti ada maksudnya," kata dia.
Dia berkisah, pernah mendapatkan saran dari salah seorang tentara cara menggunakan senjata secara benar. "Sama tentara waktu itu dibilang anggap saja sebagai istri. Jadi harus mencintai istri itu dan gak boleh lepas dari kita. Jadi harus jaga dan rawat dan sebagainya," kata dia di Jakarta, Senin.
"Waktu dulu pernah latihan militer juga, latihan pistol dengan peluru tajam. Instrukturnya hanya bilang, tolong kokang senjatanya dan sekarang lihat teman sebelah kanan dan kiri, lalu tolong ikuti perintah kita satu per satu sesuai intrusksi kita, kalau anda salah,anda bisa membunuh orang di sebelah anda," sambung Arifin.
Arifin bahkan mengaku sempat dilanda grogi saat harus memegang sepucuk senjata. Dia mengatakan setelah melalui masa-masa belajar bersama tentara, akhirnya bisa memahami makna senjata bagi seorang prajurit.
"Dari yang tadinya senang sekali belajarnya tiba-tiba gemeteran. Itu yang saya belajar dari tentara, menghormati senjata dan menghormati perintah dari atasan pasti ada maksudnya," kata dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: