Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan uang eletronik dalam bentuk kartu multiguna "Railpay" berupa kartu pembayaran dan keanggotaan yang di dalamnya berisi uang elektronik untuk berbagai macam fungsi transaksi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dalam peluncuran Railpay di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin, mendukung upaya KAI dalam menerapkan transaksi digital yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya.

"Kami mendukung inisiatif PT KAI untuk meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa dengan meluncurkan kartu yang dapat mempermudah bertransaksi," kata Rini.

Menurut dia, dengan adanya terobosan dalam bertransaksi yang menggandeng sejumlah perbankan BUMN tersebut, maka akan meningkatkan daya saing kereta api yang kompetitif dan berkelanjutan sebagai moda transportasi yang semakin diandalkan.

Untuk itu, Rini mengimbau kepada BUMN-BUMN lain untuk menerbitkan inovasi serupa untuk mengapresiasi kesetiaan pelanggan dan diharapkan dapat tumbuh dengan pesat.

"Saya mendukung semakin banyaknya transaksi nontunai seperti ini, sehingga memberikan kenyamanan kepada pelanggan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan dalam pembuatan kartu tersebut, pihaknya telah menggandeng Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bentuk sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Sinergi BUMN dalam bentuk kartu Railpay ini merupakan upaya untuk memberikan kemudahan konektivitas intermoda transportasi serta kemudahan secara cashless (nontunai) di sektor transportasi dan sektor lainnya hanya dengan satu kartu," katanya.

kegunaan kartu Railpay

Edi Sukmoro menjelaskan sejumlah kegunaan alat transaksi dan identitas anggota KAI, Railpay, di antaranya:
  1. Sebagai alat bayar
  2. Sebagai tiket transportasi antarmoda (Titam), yaitu pembelian tiket KA jarak jauh yang dilanjutkan dengan pembelian tiket pesawat, tiket kapal laut, maupunn tiket Bus Damri.
  3. Di kawasan perkotaan, lanjut dia, Railpay juga bisa dipakai untuk bertransaksi di kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, KA Bandara, Bus Transjakarta, Transjogja, Batik Solo, kereta ringan (LRT) dan pembayaran tol.
  4. Sebagai pembayaran parkir (Res dan ISS Parking), BBM (SPBU Pertamina), belanja di Sarinah dan toko eceran (retail), seperti Alfamart, Indomart dan sebagainya.
cara mendapatkan kartu Railpay

Edi mengatakan untuk mendapatkan Kartu Railpay, pelanggan harus registrasi terlebih dahulu di aplikasi mobile KAI Access dan sudah melakuman sejumlah transaksi pembelian tiket KA pada aplikasi tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

Selain itu, pelanggan dapat menggunakan pengisian ulang (top up) saldo di ATM bank penerbit bertanda logo isi ulang dengan menggunakan kartu debit bank penerbit atau kartu debit berlogo ATM bersama.

"Top up perdana minimal sebesar Rp100.000 dengan saldo maksimal Railpay sebesar Rp1 juta," katanya.

Kartu tersebut tidak memiliki masa tenggang juga tanggal kadaluarsa alias aktif sepanjang masa sebagai alat bayar.

Bagi pelanggan yang menggunakan kartu tersebut untuk membeli tiket KAI, maka akan diberikan sejumlah poin yang diakumulasikan selama satu tahun.

Namun, apabila Railpay dalam keadaan hilang atau dicuri, bank penerbit tidak bisa mengganti sisa saldo kartu hilang atau dicuri karena data saldo hanya tersimpan dalam chip kartu tersebut, namun poin yang terkumpul tidak akan hilang karena sudah disimpan dalam server.