DPR minta TNI audit sistem penerbangan
19 Desember 2016 13:21 WIB
Jajaran pesawat C-130 Hercules TNI AU berada di Pangkalan Udara TNI AU Sjamsudin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (2/6/2016). Pada periode 2016 hingga tahun 2019 mendatang TNI AU berencana akan melakukan modernisasi sistem persenjataan yang lebih canggih dan modern untuk peningkatan pengamanan wilayah Indonesia berupa pembelian satu kuadron pesawat tempur F-16 dari Amerika atau Sukhoi Su-35 dari Rusia, helikopter angkut, pesawat angkutan berat C-130 Hercules dan pesawat terbang multi fungsi. (ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)
Jakarta (ANTARA News) - Komisi I DPR meminta TNI mengevaluasi seluruh sistem penerbangan di institusi tersebut karena pada 2016 sudah terjadi lima kali kecelakaan pesawat milik TNI.
"Sejak 2000 telah terjadi lima kali kecelakaan yang menimpa pesawat transport berat C-130 Hercules," kata anggota Komisi I DPR, Sukamta, di Jakarta, Senin.
"Ini tentu harus jadi perhatian serius dari Menteri Pertahanan dan jajaran TNI," kata dia.
Menurut dia, audit terhadap kelaikan pesawat TNI perlu dilakukan, mengingat banyak pesawat di institusi itu yang usianya lebih dari 30 tahun.
Dia mengatakan pernyataan petinggi TNI AU bahwa pesawat C-130 Hercules masih dalam keadaaan layak terbang, harus ditindaklanjuti dengan melakukan audit kondisi pesawat TNI untuk memastikan kondisi pesawat yang masih ada.
"Hal itu mengingat info yang pernah kami dapat, karena keterbatasan peralatan akibat embargo tidak jarang perbaikan pesawat TNI dilakukan dengan cara kanibal," ujarnya.
Sekretaris Fraksi PKS di DPR itu menyarankan agar Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi dilibatkan dalam melakukan analisa penyebab kecelakaan.
Dia memahami tidak ada kewajiban untuk mengumumkan secara rinci penyebab kecelakaan militer karena ini menyangkut rahasia negara.
"Namun saya berharap hasil investigasi bisa menjadi alat evaluasi. Seluruh data kecelakaan yang selama ini terjadi bisa jadi alat ukur apakah terjadi karena faktor pesawat atau karena faktor lain seperti faktor manusia, cuaca, misi dan manajemen," katanya.
Sukamta juga berharap ada perbaikan dari sisi SDM dan manajemen penerbangan pesawat TNI dan setidaknya bisa dengan mengacu pola penerbangan sipil yang sejauh ini dapat berjalan baik dan sangat minim terjadi kecelakaan.
Dia berharap, tidak ada lagi kecelakaan pesawat TNI di waktu yang akan datang.
Selain itu Sukamta menyatakan turut berduka cita atas 13 korban prajurit TNI AU yang meninggal dalam kecelakaan pesawat transport berat C-130HS Hercules nomor registrasi A-1344, di Wamena, Minggu (18/12).
"Sejak 2000 telah terjadi lima kali kecelakaan yang menimpa pesawat transport berat C-130 Hercules," kata anggota Komisi I DPR, Sukamta, di Jakarta, Senin.
"Ini tentu harus jadi perhatian serius dari Menteri Pertahanan dan jajaran TNI," kata dia.
Menurut dia, audit terhadap kelaikan pesawat TNI perlu dilakukan, mengingat banyak pesawat di institusi itu yang usianya lebih dari 30 tahun.
Dia mengatakan pernyataan petinggi TNI AU bahwa pesawat C-130 Hercules masih dalam keadaaan layak terbang, harus ditindaklanjuti dengan melakukan audit kondisi pesawat TNI untuk memastikan kondisi pesawat yang masih ada.
"Hal itu mengingat info yang pernah kami dapat, karena keterbatasan peralatan akibat embargo tidak jarang perbaikan pesawat TNI dilakukan dengan cara kanibal," ujarnya.
Sekretaris Fraksi PKS di DPR itu menyarankan agar Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi dilibatkan dalam melakukan analisa penyebab kecelakaan.
Dia memahami tidak ada kewajiban untuk mengumumkan secara rinci penyebab kecelakaan militer karena ini menyangkut rahasia negara.
"Namun saya berharap hasil investigasi bisa menjadi alat evaluasi. Seluruh data kecelakaan yang selama ini terjadi bisa jadi alat ukur apakah terjadi karena faktor pesawat atau karena faktor lain seperti faktor manusia, cuaca, misi dan manajemen," katanya.
Sukamta juga berharap ada perbaikan dari sisi SDM dan manajemen penerbangan pesawat TNI dan setidaknya bisa dengan mengacu pola penerbangan sipil yang sejauh ini dapat berjalan baik dan sangat minim terjadi kecelakaan.
Dia berharap, tidak ada lagi kecelakaan pesawat TNI di waktu yang akan datang.
Selain itu Sukamta menyatakan turut berduka cita atas 13 korban prajurit TNI AU yang meninggal dalam kecelakaan pesawat transport berat C-130HS Hercules nomor registrasi A-1344, di Wamena, Minggu (18/12).
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: