Ankara (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu menuduh gerilyawan Kurdi berada di belakang serangan bom mobil terhadap satu bus yang membawa personel militer yang tidak bertugas sehingga menewaskan 13 prajurit di Kota Hayseri, Turki Tengah.
"Organisasi teror separatis bertanggung-jawab atas serangan itu," kata Erdogan di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Xinhua. Ia merujuk kepada Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang menginginkan otonomi buat suku minoritas Kurdi.
PKK dipandang sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan Turki.
"Serangan semacam itu tidak terlepas dari perkembangan di Irak dan Suriah," kata Erdogan.
Serangan pada Sabtu juga melukai 55 orang lagi, kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu.
Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik mengatakan Turki akan menggandakan upayanya untuk memerangi fanatisme.
"Kami akan memerangi para pengecut ini dengan mobilisasi nasional," kata Isik di akun Twitternya.
Ledakan tersebut terjadi satu pekan setelah dua pemboman di luar stadion sepak bola Istanbul menewaskan 44 orang dan melukai lebih dari 100 orang lagi, dalam serangan yang diakui oleh cabang kelompok terlarang PKK.
(Uu.C003)
Presiden Turki tuduh gerilyawan Kurdi sebagai pembom bunuh diri
17 Desember 2016 20:48 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan (REUTERS/Umit Bektas)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: