Mahasiswa mancanegara tampil di Borobudur cultural feast 2016
17 Desember 2016 15:06 WIB
Pengunjung Candi Borobudur Meningkat ejumlah wisatawan berjalan menaiki anak tangga menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (1/6/15). Menurut data dari Divisi Administrasi dan Keuangan Taman Wisata Candi Borobudur, pengunjung Candi Borobudur mengalami peningkatan dari rata-rata 3.000 pengunjung per hari meningkat mencapai 20.000 pengunjung pada masa liburan sekolah dan perayaan Waisak 2559 BE/2015. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho) ()
Magelang (ANTARA News) - Sebanyak 44 mahasiswa dari 22 negara yang tergabung dalam Karawitan Jogja Gangsa Nagari tampil dalam Borobudur Cultural Feast 2016 di Taman Lumbini kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu.
Para mahasiswa mancanegara yang kini tengah belajar di Universitas Gadjah Mada, ISI Yogyakarta, Unversitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tersebut tampil mengenakan pakaian adat Jawa.
Mereka terlihat menikmati dan menyatu dengan instrumen gamelan yang mereka mainkan.
Para penabuh gamelan dan sinden mancanegara tersebut dlatih secara profesional oleh dosen Karawitan ISI Yogyakarta, Anon Suneko.
Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), Edy Setijono mengataan penamplan Karawitan Jogja Gangsa Nagari merupakan simbol pengakuan dunia atas Candi Borobudur sebagai "World Heritage".
"Jogja Gansa Nagari juga merupakan simbol kolaborasi dan kerja sama Kerajaan Syailendra pada 750 Masehi dengan berbagai bangsa internasional," katanya.
Edy mengatakan dalam rangka mengembangkan pariwisata kawasan Brobudur berbasis potensi lokal PT TWC menginisiasi kegatan akbar bernilai budaya, yakni Borobudur Cultural Feast 2016.
"Kegiatan ini terlaksana melalui sinergi BUMN bekerja sama dengan budayawan, seniman, dan musisi di lingkungan Candi Borobudur," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan perayaan bersama, hari raya kebudayaan Borobudur.
Ia menuturkan kegiatan yang baru pertama dlaksanakan tersebut melibatkan seluruh unsur masyarakat di Borobudur.
Candi Borobudur sebagai mahakarya dunia diharapkan dapat dijadikan referensi maupun inspirasi bagi semua yang ingn belajar tentang seni, budaya, bahkan pertanian sekitar tahun 750an Masehi.
Para mahasiswa mancanegara yang kini tengah belajar di Universitas Gadjah Mada, ISI Yogyakarta, Unversitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tersebut tampil mengenakan pakaian adat Jawa.
Mereka terlihat menikmati dan menyatu dengan instrumen gamelan yang mereka mainkan.
Para penabuh gamelan dan sinden mancanegara tersebut dlatih secara profesional oleh dosen Karawitan ISI Yogyakarta, Anon Suneko.
Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), Edy Setijono mengataan penamplan Karawitan Jogja Gangsa Nagari merupakan simbol pengakuan dunia atas Candi Borobudur sebagai "World Heritage".
"Jogja Gansa Nagari juga merupakan simbol kolaborasi dan kerja sama Kerajaan Syailendra pada 750 Masehi dengan berbagai bangsa internasional," katanya.
Edy mengatakan dalam rangka mengembangkan pariwisata kawasan Brobudur berbasis potensi lokal PT TWC menginisiasi kegatan akbar bernilai budaya, yakni Borobudur Cultural Feast 2016.
"Kegiatan ini terlaksana melalui sinergi BUMN bekerja sama dengan budayawan, seniman, dan musisi di lingkungan Candi Borobudur," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan perayaan bersama, hari raya kebudayaan Borobudur.
Ia menuturkan kegiatan yang baru pertama dlaksanakan tersebut melibatkan seluruh unsur masyarakat di Borobudur.
Candi Borobudur sebagai mahakarya dunia diharapkan dapat dijadikan referensi maupun inspirasi bagi semua yang ingn belajar tentang seni, budaya, bahkan pertanian sekitar tahun 750an Masehi.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: