Bandung (ANTARA News) - Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan Indonesia memerlukan 50.000 insinyur saban tahun untuk menopang pembangunan infrastruktur dan industri.
"Terlebih pada 2020 kompetisi global dalam pekerjaan keinsinyuran semakin ketat karena tuntutan produk dan jasa yang semakin kompleks dan berkualitas tinggi," kata Rektor ITB, Prof Kadarsah, pada jumpa pers Prodi Program Profesi Keinsinyuran, di Bandung, Jumat.
Tantangan-tantangan itu, menurut dia, memerlukan akselerasi pengembangan program profesi keinsinyuran di Indonesia.
Ia mengatakan, saat ini jumlah insinyur di Indonesia 2.671 orang insinyur/satu juta penduduk yang masih jauh lebih rendah dari jumlah insinyur per satu juta penduduk di negara tetangga.
"Contohnya Malaysia, di sana jumlah insinyurnya ialah 3.333 orang insinyur per satu juta penduduk, Thailand 4.121 per satu juta penduduk, dan Vietnam 9.037 per satu juta penduduk," kata dia.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof Bermawi, menambahkan, kebutuhan tenaga insinyur di Indonesia setiap tahunnya akan semakin bertambah.
"Kalau kita lihat, dari gedung lantai 10, hampir setiap sudut di Kota Jakarta atau kota besar di Indonesia, itu over head crane-nya di mana-mana. Ini menunjukkan pembangunan di Indonesia terus berkembang," kata dia.
ITB akan membuka program studi Program Profesi Insinyur yang terdiri dari program pendidikan regular akan dibuka paling cepat semester I 2017/2018 dan program rekognisi pengalaman lampau (RPL) mulai semester II 2016/2017.
Ia menuturkan ada sejumlah persyaratan yang harus ditempuh untuk mengikuti program studi Program Profesi Insinyur di ITB, di antaranya S1 program studi teknik dari perguruan tinggi terakreditasi A dan program studi terakreditasi minimal B pada saat mendaftar program profesi insinyur.
"Lalu pengalaman kerja di bidang keinsinyuran lebih dari dua tahun, pengalaman kerja di bidang keinsinyuran minimal empat proyek dan mengisi hidup singkat secara online," kata dia.
Pengumuman tentang penerimaan peserta, kata Kadarsah, akan dimuat di lama usm.itb.ac.id dan pendaftaran on line akan dibuka mulai dari tanggal 19-31 Januari 2017.
Indonesia perlu 50.000 insinyur saban tahun
16 Desember 2016 12:55 WIB
Dokumentasi petugas bersiap mengoperasikan alat rajut dalam pameran Indo Intertex di Jakarta International Expo, Jakarta, Kamis (28/4/2016). Industri tekstil dalam negeri pernah sangat ternama di kawasan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: