Tiga orang jadi korban cuaca ekstrem Manado
16 Desember 2016 07:03 WIB
Sejumlah orang membersihkan material yang terbawa banjir bandang aliran lereng Gunung Lawu di Ngancar, Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Senin (10/10/2016). (ANTARA/Siswowidodo)
Manado (ANTARA News) - Sebanyak tiga orang warga menjadi korban akibat cuaca ekstrem yang melanda Kota Manado dan sekitarnya, di Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (15/12) sore sampai Jumat dini hari.
"Satu korban hilang jatuh di DAS Tondano masih dalam pencarian, dan dua korban lainnya tertimbun tanah longsor sedang dalam penggalian," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Manado Jeany Bangonang, di Manado, Jumat subuh.
Bangonang menyebutkan, korban yang tertimbun longsor bernama Miltan Abdulah (24) dan Gio Abdulah (2), keduanya warga Paal Empat Lingkungan VI, Tikala.
Sedangkan koran yang jatuh ke sungai bernama Idrus Mangantar (20), warga Kombos Timur Lingkungan V, Singkil.
Dia menegaskan, korban yang jatuh ke sungai pada Kamis sore masih dalam pencarian dan belum ditemukan, sedangkan Miltan dan Gio Abdulah tertimbun Jumat tengah malam dan masih dalam pencarian.
Bangonang mengingatkan warga Manado agar waspada dan sebisanya berlindung ke tempat yang aman, jangan sampai menjadi korban juga, baik yang tinggal di tepian daerah aliran sungai maupun di tebing-tebing dan perbukitan untuk menghindari bencana.
Tim siaga bencana BPBD Manado Lee Bawole mengatakan pencarian dan penggalian korban dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado bersama taruna siaga bencana, barisan taruna siaga bencana, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, polisi dan TNI AD.
"Pencarian korban itu dihentikan sementara pada Kamis malam, dan akan dilanjutkan Jumat pagi, karena kondisi sudah tidak mengizinkan, sebab hujan turun dengan deras dan air sudah naik tinggi," katanya pula.
Dia menyatakan, meskipun pencarian korban hanyut akan dilanjutkan Jumat pagi, tetapi penggalian untuk mencari korban tanah longsor di Tikala Lingkungan VI tetap dilakukan dengan harapan bisa segera menemukan korban.
"Satu korban hilang jatuh di DAS Tondano masih dalam pencarian, dan dua korban lainnya tertimbun tanah longsor sedang dalam penggalian," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Manado Jeany Bangonang, di Manado, Jumat subuh.
Bangonang menyebutkan, korban yang tertimbun longsor bernama Miltan Abdulah (24) dan Gio Abdulah (2), keduanya warga Paal Empat Lingkungan VI, Tikala.
Sedangkan koran yang jatuh ke sungai bernama Idrus Mangantar (20), warga Kombos Timur Lingkungan V, Singkil.
Dia menegaskan, korban yang jatuh ke sungai pada Kamis sore masih dalam pencarian dan belum ditemukan, sedangkan Miltan dan Gio Abdulah tertimbun Jumat tengah malam dan masih dalam pencarian.
Bangonang mengingatkan warga Manado agar waspada dan sebisanya berlindung ke tempat yang aman, jangan sampai menjadi korban juga, baik yang tinggal di tepian daerah aliran sungai maupun di tebing-tebing dan perbukitan untuk menghindari bencana.
Tim siaga bencana BPBD Manado Lee Bawole mengatakan pencarian dan penggalian korban dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado bersama taruna siaga bencana, barisan taruna siaga bencana, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, polisi dan TNI AD.
"Pencarian korban itu dihentikan sementara pada Kamis malam, dan akan dilanjutkan Jumat pagi, karena kondisi sudah tidak mengizinkan, sebab hujan turun dengan deras dan air sudah naik tinggi," katanya pula.
Dia menyatakan, meskipun pencarian korban hanyut akan dilanjutkan Jumat pagi, tetapi penggalian untuk mencari korban tanah longsor di Tikala Lingkungan VI tetap dilakukan dengan harapan bisa segera menemukan korban.
Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: