Tanah becek tidak halangi suporter dukung Timnas
14 Desember 2016 21:17 WIB
Stadion Pakansari Jelang Laga Final Piala AFF. Suasana pembangunan Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/12/2016). Stadion Pakansari terus berbenah dan pembangunannya dikebut untuk digunakan dalam laga final piala AFF Suzuki Cup 2016 putaran pertama antara Indonesia lawan Thailand pada Rabu (14/12/2016). (ANTARA/Yulius Satria Wijaya)
Bogor (ANTARA News) - Kondisi tanah yang becek tidak menghalangi tekad para penonton untuk mendukung timnas Indonesia menghadapi Thailand dalam final pertama Piala AFF 2016 yang berlangsung di Stadion Pakan Sari, Bogor, Rabu malam.
Hujan yang turun di sekitar stadion sebelum pertandingan dimainkan memberi tantangan tersendiri kepada para calon penonton, sebelum mencapai pintu masuk mereka harus melintasi lingkar luar stadion yang belum selesai dikerjakan.
Para calon penonton harus berjuang melintasi tanah becek serta tumpukan konblok dan material bangunan dalam kondisi gelap karena minimnya penerangan di sekitar stadion. Tidak sedikit calon penonton yang tergelincir, terlebih mereka yang membawa anak-anak.
Sampai pertandingan yang mulai pada pukul 19.00 WIB, sebagian calon penonton yang memiliki tiket masih belum dapat memasuki stadion. Ketatnya pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian membuat para calon penonton tertumpuk di pintu-pintu masuk.
Kondisi di dalam stadion yang sudah penuh oleh penonton membuat panitia menutup akses-akses masuk.
Situasi ini dikeluhkan para calon penonton karena mereka merasa berhak masuk sebab memiliki tiket pertandingan.
"Kami dilarang masuk oleh polisi yang menjaga di situ (pintu 11). (Kami) disuruh masuk lewat pintu lain, padahal kami punya tiket," kata seorang calon penonton bernama Ridwan, yang membawa putranya.
Saat turun minum, panitia membuka pintu-pintu stadion yang ditutup. Selain digunakan oleh sebagian orang untuk masuk, kesempatan ini juga digunakan oleh sebagian penonton untuk keluar stadion, terutama para penonton yang membawa keluarga.
Hujan yang turun di sekitar stadion sebelum pertandingan dimainkan memberi tantangan tersendiri kepada para calon penonton, sebelum mencapai pintu masuk mereka harus melintasi lingkar luar stadion yang belum selesai dikerjakan.
Para calon penonton harus berjuang melintasi tanah becek serta tumpukan konblok dan material bangunan dalam kondisi gelap karena minimnya penerangan di sekitar stadion. Tidak sedikit calon penonton yang tergelincir, terlebih mereka yang membawa anak-anak.
Sampai pertandingan yang mulai pada pukul 19.00 WIB, sebagian calon penonton yang memiliki tiket masih belum dapat memasuki stadion. Ketatnya pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian membuat para calon penonton tertumpuk di pintu-pintu masuk.
Kondisi di dalam stadion yang sudah penuh oleh penonton membuat panitia menutup akses-akses masuk.
Situasi ini dikeluhkan para calon penonton karena mereka merasa berhak masuk sebab memiliki tiket pertandingan.
"Kami dilarang masuk oleh polisi yang menjaga di situ (pintu 11). (Kami) disuruh masuk lewat pintu lain, padahal kami punya tiket," kata seorang calon penonton bernama Ridwan, yang membawa putranya.
Saat turun minum, panitia membuka pintu-pintu stadion yang ditutup. Selain digunakan oleh sebagian orang untuk masuk, kesempatan ini juga digunakan oleh sebagian penonton untuk keluar stadion, terutama para penonton yang membawa keluarga.
Pewarta: A Rauf
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: