Palangka Raya (ANTARA News) - Insiden tergelincirnya pesawat penumpang Lion Air dengan Nomor Penerbangan JT 867 tujuan Jakarta-Palangka Raya pada Rabu siang usai mendarat di landasan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya disebut karena kesalahan pilot.

"Jadi ini sebenarnya bukan karena adanya proyek pembangunan di bandara. Jadi krunya yang ini. Pilotnya yang memang melanggar," kata Kasi Keamanan dan Layanan Darurat Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya Huntal Purba di Palangka Raya.

Dia mengatakan akan memberikan surat peringatan kepada pihak Lion Air agar berikutnya kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Dari bandara kita pasti akan kita buat surat teguran kepada mereka agar tidak akan mengulangi hal-hal itu lagi. Dan kita akan tembusin kepada manajemen Lion," katanya.

Dia menerangkan, tergelincirnya ban depan di landasan bandara kebanggaan warga Kalteng ini dimulai ketika pesawat berpenumpang sekira 200 orang itu menuju landasan parkir bandara usai pesawat mendarat.

"Dadi ban depan masuk ke lubang sedalam sekitar 10 centi. Itu yang membuat ban terkunci dan tidak bisa jalan," katanya.

Akibat kejadian itu, pesawat yang dijadwalkan akan kembali terbang rute Palanga Raya - Jakarta harus tertunda sekira 1,5 jam dan baru terbang kembali pada sekira pukul 16.30 WIB.

Selain itu, penumpang awal Lion Air tujuan Jakarta-Palangka Raya juga harus menunggu di dalam pesawat selama sekira 1,5 jam dengan kondidi tanpa adanya pendingin ruangan dan mesin menyala.

Setelah menunggu dan melalui proses evakuasi panjang, bersamaan dengan berhasilnya pesawat diamankan, ratusan penumpang baru diperbolehkan turun dari pesawat.

Salah satu penumpang pesawat yang juga sebagai pegawai di salah satu instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Agas menduga kejadian tersebut terjadi karena pilot Lion Air tidak profesional atau diduga nakal saat akan memarkirkan pesawat usai mendarat.

"Awal lending normal. Tapi kesimpulan saya pilotnya nakal. Kenapa. Karena mestinya memutar itu berada di ujung landasan pacu. Tapi ini belum sampai ujung landasan pacu. Kalau level Avia Star dan pesawat kecil itu mungkin tidak masalah. Tapi ini pesawat besar. Jadi ini pilotnya saja yang nakal," katanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi petugas Lion Air di bandara yang tak mau disebutkan namanya menyatakan tidak berwenang memberikan penjelasan. Ketika dikonfirmasi pihak Lion Air yang bisa diminta keterangan pun kedua petugas yang berjaga loket pelayanan pun enggan berkomentar.

"Saat ini pimpinan sedang berkoordinasi dengan pihak bandara dan pihak terkait lain. Sampai kapan kami juga tidak tahu. Nanti saja kami kabari lagi," katanya singkat.