Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengapresiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait penjualan tiket final leg pertama Piala AFF 2016.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga merangkap Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot Dewa Broto mengatakan distribusi tiket berjalan sesuai rencana, meski sempat terjadi kericuhan karena banyaknya peminat.

"Malam hari setelah penjualan tiket semifinal leg pertama Piala AFF 2016, Indonesia melawan Vietnam, PSSI datang menemui kami. Mereka mengungkapkan beberapa hal, termasuk kenapa bisa terjadi unjuk rasa pendukung timnas dan lain-lain. Kemudian, PSSI menceritakan skenario bagaimana jika Indonesia masuk final dan kami puas karena penjualan tiket final itu sesuai rencana," ujar Gatot di Jakarta, Selasa (13/12) malam.

Dia melanjutkan, Kemenpora sangat menghargai usaha PSSI untuk selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah. Menurutnya, itu sangat baik demi kelancaran sebuah kegiatan besar berskala internasional.

"PSSI tidak perlu ragu untuk meminta pertolongan pemerintah. Namun, meski sejalan, kami akan tetap kritis terhadap PSSI," tutur Gatot.

Distribusi tiket Piala AFF 2016 di Indonesia memang menjadi masalah sejak pelaksanaan semifinal leg pertama yang mempertemukan Indonesia dan Vietnam. Ketika itu, dalam penjualan tiket di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (2/12), ditemukan praktik percaloan yang membuat geram calon pembeli tiket.

Mereka yang kecewa pun mengadakan unjuk rasa di depan Gedung Kemenpora dan baru beranjak pulang usai ditemui langsung oleh Gatot.

Mengantisipasi kembalinya praktik calo, pada Selasa (13/12), PSSI menjual tiket final leg pertama Piala AFF 2016, Indonesia versus Thailand, di Markas Garnisun Tetap I, Jakarta dan Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0621, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Memang, dalam prosesnya tidak ditemukan calo di sekitar lokasi penjualan tiket. Akan tetapi sempat terjadi kericuhan karena ramainya calon pembeli. Beberapa orang sempat pingsan akibat berdesakan dalam antrean.