Danrem pimpin pembongkaran pesantren rusak akibat gempa Aceh
14 Desember 2016 03:32 WIB
ilustrasi: Prajurit TNI Kodam Iskandar Muda membersihkan puing bangunan masjid Jamik Quba yang roboh akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 SR di Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Minggu (11/12/2016). Tim TNI gabungan bersama warga terus membersihkan fasilitas umum seperti masjid, pondok pesantren, sekolah dan rumah warga yang roboh akibat gempa serta mencari korban yang belum ditemukan. (ANTARA FOTO/Rahmad/P003)
Lhokseumawe (ANTARA News)- Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, memimpin langsung perobohan dan pembongkaran bangunan yang rusak di Pondok Pesantren Dayah Mudi Mesra, Samalanga, Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh, akibat gempa 6.4 SR di Pidie Jaya.
Perobohan bangunan rusak di pondok pesantren tersebut, dimulai Selasa (13/12), dilakukan oleh para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TNI Bencana Alam Pidie Jaya.
Bangunan pesantren Dayah Mudi Mesra tersebut, terpaksa dirobohkan karena bangunannya sudah rusak berat akibat gempa yang terjadi di wilayah Pidie Jaya beberapa waktu lalu.
"Puing-puing bangunan yang berserakan akan dibersihkan supaya lebih mudah untuk dilakukan pembangunan kembali serta tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitar," kata Danrem.
Untuk itu, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TNI Bencana Alam Pidie Jaya, bergerak cepat mengerjakan perobohan dan pembersihan reruntuhan bangunan pesantren Dayah Mudi Mesra hingga sampai selesai dan siap untuk dibangun kembali.
Dia mengatakan, TNI akan terus bekerja keras untuk membantu kesulitan maupun kendala yang dialami oleh masyarakat yang terkena bencana alam gempa bumi di wilayah Kabupaten Pidie Jaya dan Bireun.
"Mudah-mudahan cepat dikerjakan, cepat dibangun kembali, sehingga Dayah Mudi ini dapat dipergunakan dan bisa melanjutkan kembali proses belajar mengajar ilmu agama dan pengetahuan lainnya oleh para santriwan dan santriwati," harap Agus Firman Yusmono.
Perobohan bangunan rusak di pondok pesantren tersebut, dimulai Selasa (13/12), dilakukan oleh para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TNI Bencana Alam Pidie Jaya.
Bangunan pesantren Dayah Mudi Mesra tersebut, terpaksa dirobohkan karena bangunannya sudah rusak berat akibat gempa yang terjadi di wilayah Pidie Jaya beberapa waktu lalu.
"Puing-puing bangunan yang berserakan akan dibersihkan supaya lebih mudah untuk dilakukan pembangunan kembali serta tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitar," kata Danrem.
Untuk itu, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TNI Bencana Alam Pidie Jaya, bergerak cepat mengerjakan perobohan dan pembersihan reruntuhan bangunan pesantren Dayah Mudi Mesra hingga sampai selesai dan siap untuk dibangun kembali.
Dia mengatakan, TNI akan terus bekerja keras untuk membantu kesulitan maupun kendala yang dialami oleh masyarakat yang terkena bencana alam gempa bumi di wilayah Kabupaten Pidie Jaya dan Bireun.
"Mudah-mudahan cepat dikerjakan, cepat dibangun kembali, sehingga Dayah Mudi ini dapat dipergunakan dan bisa melanjutkan kembali proses belajar mengajar ilmu agama dan pengetahuan lainnya oleh para santriwan dan santriwati," harap Agus Firman Yusmono.
Pewarta: Mukhlis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: