Presiden Jokowi tinggalkan India menuju Iran
13 Desember 2016 16:38 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginspeksi pasukan dalam upacara penyambutan tamu negara di Istana Presiden Rashtrapati Bhavan, di New Delhi, India, Senin (12/12/2016). Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke India selama 12-13 Desember 2016, dan dilanjutkan ke Iran pada 14 Desember 2016. (REUTERS/Adnan Abidi)
New Delhi (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan New Delhi, India, pada Selasa pukul 14.15 waktu setempat untuk melanjutkan kunjungan kenegaraannya di Iran.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan meninggalkan New Delhi melalui Palam Airport New Delhi.
Kepala Negara merampungkan seluruh agenda acara dalam rangkaian kunjungan kenegaraannya ke India.
Selanjutnya, Presiden dan rombongan akan memulai kunjungan kenegaraan ke Tehran, Iran.
Sebagaimana kunjungan kerjanya di India, Presiden Jokowi juga akan menjajaki potensi kerja sama dan penguatan hubungan bilateral dengan Iran.
Iran merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan energi yang cukup tinggi.
Diversifikasi mitra kerja sama energi sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sebelumnya mengatakan kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Iran akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk kerja sama pengelolaan ladang minyak di Iran dan investasi kilang minyak di Indonesia.
"Kerja sama ekonomi dengan Iran menjadi lebih terbuka dengan telah disepakatinya Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA)," kata Retno.
Selain fokus kepada kerja sama ekonomi, kunjungan kenegaraan juga akan digunakan untuk memperkuat kerja sama dalam konteks IORA, mengingat India dan Iran merupakan dua negara anggota IORA.
Indonesia saat ini memegang keketuaan IORA sejak 2015 hingga nantinya berakhir pada 2017.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan meninggalkan New Delhi melalui Palam Airport New Delhi.
Kepala Negara merampungkan seluruh agenda acara dalam rangkaian kunjungan kenegaraannya ke India.
Selanjutnya, Presiden dan rombongan akan memulai kunjungan kenegaraan ke Tehran, Iran.
Sebagaimana kunjungan kerjanya di India, Presiden Jokowi juga akan menjajaki potensi kerja sama dan penguatan hubungan bilateral dengan Iran.
Iran merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan energi yang cukup tinggi.
Diversifikasi mitra kerja sama energi sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sebelumnya mengatakan kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Iran akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk kerja sama pengelolaan ladang minyak di Iran dan investasi kilang minyak di Indonesia.
"Kerja sama ekonomi dengan Iran menjadi lebih terbuka dengan telah disepakatinya Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA)," kata Retno.
Selain fokus kepada kerja sama ekonomi, kunjungan kenegaraan juga akan digunakan untuk memperkuat kerja sama dalam konteks IORA, mengingat India dan Iran merupakan dua negara anggota IORA.
Indonesia saat ini memegang keketuaan IORA sejak 2015 hingga nantinya berakhir pada 2017.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016
Tags: