Airbus akan finalisasi kesepakatan dengan Iran
13 Desember 2016 14:13 WIB
Ilustrasi - Airbus A380, pesawat penumpang jet terbesar di dunia, membuat pusaran saat melakukan pameran terbang di Paris Air Show ke 51 di bandara Le Bourget dekat Paris, Kamis (18/6/15). (REUTERS/Pascal Rossignol)
Teheran (ANTARA News) - Delegasi Airbus tiba di Teheran untuk perundingan finalisasi kesepakatan penjualan sekitar 100 unit pesawat, demikian menurut keterangan seorang pejabat Iran, Senin (12/12).
Delegasi raksasa kedirgantaraan Eropa tersebut tiba di Iran pada Minggu hanya beberapa jam setelah maskapai nasional Iran Air merampungkan kesepakatan pembelian 80 pesawat senilai 16,6 miliar dolar Amerika dengan perusahaan penerbangan Amerika Serikat (AS) Boeing.
"Delegasi Airbus sudah tiba di Teheran," ujar Asghar Fakhrieh Kashan, wakil menteri perhubungan Iran.
"Kami sudah memulai perundingan dan jika tidak ada masalah, kami akan menandatangani kesepakatan dalam kurun waktu sepekan untuk pembelian sekitar 100 pesawat," ujarnya kepada AFP.
Sementara itu, sejumlah tokoh konservatif Iran bereaksi keras atas kesepakatan dengan Boeing, yang dicapai kala parlemen AS belum lama ini memutuskan memberikan sanksi baru terhadap negara tersebut.
Iran mengatakan pemberian sanksi tersebut, yang diprediksi bakal disahkan oleh Presiden Barack Obama dalam beberapa hari ke depan, merupakan pelanggaran terhadap perjanjian nuklir yang diteken dengan negara-negara adidaya tahun lalu. (ab/)
Delegasi raksasa kedirgantaraan Eropa tersebut tiba di Iran pada Minggu hanya beberapa jam setelah maskapai nasional Iran Air merampungkan kesepakatan pembelian 80 pesawat senilai 16,6 miliar dolar Amerika dengan perusahaan penerbangan Amerika Serikat (AS) Boeing.
"Delegasi Airbus sudah tiba di Teheran," ujar Asghar Fakhrieh Kashan, wakil menteri perhubungan Iran.
"Kami sudah memulai perundingan dan jika tidak ada masalah, kami akan menandatangani kesepakatan dalam kurun waktu sepekan untuk pembelian sekitar 100 pesawat," ujarnya kepada AFP.
Sementara itu, sejumlah tokoh konservatif Iran bereaksi keras atas kesepakatan dengan Boeing, yang dicapai kala parlemen AS belum lama ini memutuskan memberikan sanksi baru terhadap negara tersebut.
Iran mengatakan pemberian sanksi tersebut, yang diprediksi bakal disahkan oleh Presiden Barack Obama dalam beberapa hari ke depan, merupakan pelanggaran terhadap perjanjian nuklir yang diteken dengan negara-negara adidaya tahun lalu. (ab/)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: