Bandung (ANTARA News) - Evakuasi dua gerbong KA Serayu yang kini masih terguling dalam jurang di Kampung Sukamaju, Kersamanah, Garut, Jabar, masih menunggu selesainya pembuatan jalur dengan rel baru yang akan menjadi akses utama evakuasi. "Kereta itu akan diangkat setelah jalan dan rel baru di sana rampung. Pembuatan jalan dan rel baru ini diharapkan rampung malam nanti, targetnya pukul 23.00 WIB jalur itu sudah bisa dipergunakan," kata Kepala Humas Daop II Bandung, Sukendar Mulya, di Bandung, Senin. Ia menyebutkan, kereta `crane` yang ada saat ini kesulitan untuk melakukan penarikan karena sudut untuk menarik kereta yang masih ada di dasar jurang tidak memungkinkan. "Kalau dipaksakan khawatir kereta `crane` itu ikut terjatuh, jadi fokus dulu pada pembuatan jalur baru," katanya. Sukendar tidak dapat memastikan kapan kedua kereta itu bisa diangkat. Sementara itu sekitar 150 pekerja dikerahkan untuk membangun jalan baru itu dibantu dengan alat berat dari PU Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Hingga Senin pukul 14.00 WIB, pengerjaan jalan dan rel baru itu sudah mencapai 75 persen. Pembuatan jalan dan rel baru itu dilakukan berjarak sekitar lima meter ke arah selatan dari rel yang menggantung akibat longsor itu. Tiga alat berat berupa buldozer dan beko sejak dua hari lalu terus melakukan penimbunan dan pengerasan jalan baru itu. Namun proses pengerasan jalan itu terkendala faktor cuaca yakni hujan deras yang mengguyur kawasan itu sehingga memaksa beberapa kali terjadi penundaan pengerjaan. "Hujan deras mengganggu pengerasan jalan baru, namun diharapkan malam ini bisa selesai," katanya. Bila rel baru sudah terpasang, kara Sukendar, terlebih dahulu akan dicoba oleh lokomotif atau kereta peralatan yang ada di sana. Jalan itu harus benar-benar stabil sebelum dilintasi kereta api. "Bila pukul 23.00 WIB tuntas, jalur itu akan dilewati pertama kali oleh KA Lodaya malam dan Turangga," kata Sukendar. Proses normalisasi jalur KA selatan memang membutuhkan waktu yang cukup relatif lama. Sebelumnya PT KAI menargetkan pengerjaan rampung dalam 2x24 jam, namun karena medan dan proses perbaikan jalurnya yang mengharuskan pembuatan jalan dan rel baru, maka waktu pengerjaannya menjadi lebih panjang. "Rel di sana menggantung akibat tanah penyangganya terbawa longsor, tak ada jalan lain kecuali memindahkannya sekitar 5 meter ke arah selatan," kata Sukendar. (*)