Washington/New York (ANTARA News) - Calon utama menteri luar negeri kabinet Presiden terpilih Donald Trump, yang juga bos perusahaan minyak raksasa Exxon Mobil, Rex Tillerson, akan kesulitan mendapatkan persetujuan dari Senat yang mengkhawatirkan hubungan dekatnya dengan Rusia.
Para anggota legislatif baik dari Republik maupun Demokrat juga tidak nyaman dengan pilihan kedua untuk jabatan itu, yakni bekas duta besar AS untuk PBB John Bolton yang terkenal memiliki pandangan sangat keras terhadap Irak dan Iran.
Para anggota legislatif baik dari Republik maupun Demokrat menyatakan akan menanyai Tillerson yang juga presiden Exxon Mobil Corp, mengenai hubungan dia dengan Rusia karena dia telah bertemu beberapa kali dengan Presiden Vladimir Putin dan kemarin mendapat apresiasi hangat dari Rusia.
Pada 2013, Putin menganugerahkan Order of Friendship kepada Tillerson, dengan menyatakan kerjanya telah memperkuat kerja sama dalam sektor energi.
Penasihat senior Trump, Kellyanne Conway, telah menyatakan Tillerson kandidat utama penjabat menteri luar negeri.
Senator John McCain juga mengutarakan keprihatinannya dengan berkata, "Sangat luas diketahui dia memiliki hubungan sangat dekat dengan Vladimir Putin."
Namun McCain menyatakan akan menunggu dulu kepastian sebelum menilai penominasian Tillerson, sedangkan Senator Marco Rubio yang juga dari Partai Republik, menyuarakan keprihatinan sama atas pencalonan Tillerson untuk jabatan menteri luar negeri itu, demikian Reuters.
Trump calonkan bos Exxon Mobil jadi Menlu, Senat prihatin
13 Desember 2016 07:25 WIB
Donald Trump (REUTERS/Lucy Nicholson)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: