Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpendapat cara yang paling efektif untuk menangani tawuran antarwarga adalah penegakan hukum.

"Saya belum tahu tawuran di sini penyebabnya apa. Tetapi prinsipnya di banyak tempat orang yang sudah melanggar hukum dia akan mengulang lagi. Sehingga penegakan hukum harus tegas untuk menimbulkan efek jera," ujar Anies saat bersosialisasi dengan warga di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin.

Warga Johar Baru dan sekitarnya, seperti Manggarai, utamanya mengeluhkan tawuran dan perkelahian antar-warga, gangguan keamanan dan ketertiban yang tidak jarang mengakibatkan korban luka atau korban jiwa.

"Karena itu saya akan bicara dengan aparat keamanan supaya tegas dan jangan ragu menghukum orang yang melanggar peraturan. Sanksi hukum harus ditegakkan agar tawuran berhenti," kata Anies.

Selain menjanjikan penegakan hukum, Anies juga menyatakan akan menyediakan tambahan lapangan kerja bagi warga Jakarta jika terpilih menjadi pemimpin DKI Jakarta, karena penyebab utama tawuran antarwarga adalah banyaknya anak muda yang menjadi penggangguran sehingga dengan mudah tersulut konflik.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bertekad menyediakan lapangan kerja bagi 200 ribu warga DKI melalui pelatihan kewirausahaan dan upaya peningkatan kapasitas warga supaya mereka juga bisa ikut menggarap proyek-proyek pemerintah.

"Maka mulai besok tenaga kerja, apalagi yang mengerjakan proyek-proyek Pemda, harus warga Jakarta. Kalau (anak muda) sudah sibuk dengan pekerjaan InsyaAllah tawuran tidak ada lagi," kata Anies.

Anies mengikuti pemilihan kepala daerah DKI Jakarta dengan calon wakil gubernur Sandiaga Uno. Dengan visi, misi, dan programnya, mereka bersaing menarik dukungan warga dengan dua pasangan lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni serta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.