Rebutan telur male masih jadi rutinitas Maulid Nabi
11 Desember 2016 22:13 WIB
ilustrasi: Trasdisi Kenduri Maulid Nabi Warga bersantap bersama saat tradisi peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid) di Desa Ilie, Ulee Kareng, Banda Aceh, Aceh, Minggu (14/2). Tradisi kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menu utama kuah beulangong (kari daging sapi) di Provinsi Aceh tersebut berlangsung selama tiga bulan. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/kye/16. ()
Kendari (ANTARA News) - Perebutan telur male dalam rangkaian memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW 1438 Hijriah 2016 di Kecamatan Baruga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menjadi rutinitas yang sulit dihindari bagi kaum anak-anak hingga remaja.
"Walaupun panitia sudah menyampaikan bahwa tidak perlu ada perebutan telur male, untuk menghindari jangan sampai ada yang terluka akibat tusukan benda yang ditancap di pohon pisang, namun bagi anak-anak maupun remaja tak bisa dihindari," kata H Harun (67), salah satu tokoh masyarakat Kendari, saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Miftahul Jannah Keluruhan Wundudopi Kecamatan Baruga, Minggu malam.
Ia mengatakan, perebutan telur male, sudah menjadi kebiasan sejak dirinya masih kecil hingga saat ini. Dan hingga dirinya sudah usia senja pun masih menjadi tontonan yang seringkali dijumpai disaat perayaan Maulid Nabi seperti saat ini.
Rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad tahun 2016 di Kelurahan Wundudopi, kata Ketua PHBI Kelurahan Baruga, Bahrun Lewa sangat istimewa dan cukup meriah karena setiap RT dan RW diwajibkan membuat male dengan hiasan dan pernak-pernik bernuansa Islam, lalu diperlombakan dan yang terbaik berhak mendapat hadiah dari panitia.
"Dan yang paling membahagiakan bagi kami warga di kelurahan ini, karena dihadiri senator DPD RI Indonesia asal Sultra H Yusran A Silondae," ujar Bahrun.
Ia mengatakan, kehadiran anggota DPD RI di acara setingkat kelurahan itu sangat istimewa karena bersilaturahmni langsung dengan masyarakat juga sekaligus mendengarkan arahan terkait program dan wawasan khususnya menyangkut empat pilar kebangsaan.
Sementara pembawa hikmah maulid adalah ustadz Bahnur, MPd, guru MMU Negeri 5 Kendari dan dihadiri Camat Baruga Kendari, H Quiraish Hamzah dan mewakili kepala kantor Kandepag Kementerian Agama Kota Kendari.
Menurut Ustadz Bahnur, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW adalah bertujuan untuk menggali keteladanan nabi yang dicontohkan selama hidupnya dengan tidak mempertentangkan dengan kehidupan ajaran Islam lainnya yang seolah-olah menjadikan bahwa peringatan maulid nabi itu adalah bidah.
"Yang utama bagi kita semua yang hadir di masjid ini adalah pringatan maulid nabi itu adalah tetap meneladani contoh-contoh ajaran kebaikan yang pernah dibawakan baginda hingga menjadi rasulullah untuk Rahmatan Lill Alamin," ujarnya.
"Walaupun panitia sudah menyampaikan bahwa tidak perlu ada perebutan telur male, untuk menghindari jangan sampai ada yang terluka akibat tusukan benda yang ditancap di pohon pisang, namun bagi anak-anak maupun remaja tak bisa dihindari," kata H Harun (67), salah satu tokoh masyarakat Kendari, saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Miftahul Jannah Keluruhan Wundudopi Kecamatan Baruga, Minggu malam.
Ia mengatakan, perebutan telur male, sudah menjadi kebiasan sejak dirinya masih kecil hingga saat ini. Dan hingga dirinya sudah usia senja pun masih menjadi tontonan yang seringkali dijumpai disaat perayaan Maulid Nabi seperti saat ini.
Rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad tahun 2016 di Kelurahan Wundudopi, kata Ketua PHBI Kelurahan Baruga, Bahrun Lewa sangat istimewa dan cukup meriah karena setiap RT dan RW diwajibkan membuat male dengan hiasan dan pernak-pernik bernuansa Islam, lalu diperlombakan dan yang terbaik berhak mendapat hadiah dari panitia.
"Dan yang paling membahagiakan bagi kami warga di kelurahan ini, karena dihadiri senator DPD RI Indonesia asal Sultra H Yusran A Silondae," ujar Bahrun.
Ia mengatakan, kehadiran anggota DPD RI di acara setingkat kelurahan itu sangat istimewa karena bersilaturahmni langsung dengan masyarakat juga sekaligus mendengarkan arahan terkait program dan wawasan khususnya menyangkut empat pilar kebangsaan.
Sementara pembawa hikmah maulid adalah ustadz Bahnur, MPd, guru MMU Negeri 5 Kendari dan dihadiri Camat Baruga Kendari, H Quiraish Hamzah dan mewakili kepala kantor Kandepag Kementerian Agama Kota Kendari.
Menurut Ustadz Bahnur, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW adalah bertujuan untuk menggali keteladanan nabi yang dicontohkan selama hidupnya dengan tidak mempertentangkan dengan kehidupan ajaran Islam lainnya yang seolah-olah menjadikan bahwa peringatan maulid nabi itu adalah bidah.
"Yang utama bagi kita semua yang hadir di masjid ini adalah pringatan maulid nabi itu adalah tetap meneladani contoh-contoh ajaran kebaikan yang pernah dibawakan baginda hingga menjadi rasulullah untuk Rahmatan Lill Alamin," ujarnya.
Pewarta: Azis Senong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: