Jakarta (ANTARA News) - Pembahasan RUU Penyelenggaraan Pemilu harus dilakukan secara mandalam, cermat, dan objektif karena banyaknya isu krusial yang menentukan masa depan demokrasi dan kepemimpinan bangsa, kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini.

"Kami memberikan perhatian serius terhadap RUU Pemilu karena menentukan masa depan demokrasi yang akan melahirkan kepemimpinan nasional baik eksekutif maupun legislatif di semua tingkat," kata Jazuli di Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan Fraksi PKS mempelajari rancangan/draf RUU Pemilu yang merupakan usul inisiatif Pemerintah karena korelasinya dengan masa depan demokrasi dan desain rekrutmen kepemimpinan nasional.

Jazuli menjelaskan Lembaga Kajian Strategis Fraksi PKS sedang melakukan simulasi yang mendalam terkait RUU Pemilu dan hasilnya sebagai bahan pertimbangan serta masukan kepada Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS sebelum diambil keputusan.

"Sehingga Fraksi PKS tidak akan gegabah dalam menyikapi RUU ini kecuali telah mengkaji berbagai alternatif yang positif dan negatif dari sistem pemilu yang akan ditetapkan nanti," ujarnya.

Dia mengatakan Fraksi PKS belum memutuskan sikap terkait sistem pemilu yang ideal, apakah proporsional terbuka atau proporsional tertutup.

Namun Jazuli menegaskan bahwa demokrasi Indonesia jangan berjalan mundur sehingga RUU Pemilu harus berkualitas kontennya untuk perbaikan sistem demokrasi di Indonesia.

"Kami masih mengkaji dan mendalami antara positif dan negatif dampak dari penerapan sistem tersebut. Kami ingin jangan sampai menyebabkan kita setback dalam berdemokrasi," katanya.