Menhub jamin angkutan logistik lancar bagi korban gempa Aceh
9 Desember 2016 19:04 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (duduk baju puih) berbincang-bincang dengan salah seorang korban gempa di lokasi pengungsian Masjid Al Munawarah Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Jumat (9/12/2016). (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi secara khusus mengunjungi korban gempa Pidie Jaya di lokasi penampunagn pengungsi Meureudu, Kabuapten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Jumat (9/12).
Daerah Meureudu Kabuapten Pidie Jaya, Aceh, merupakan daerah yang mengalami kerusakan paling parah usai diguncang gempa dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) pada Rabu (7/12) pagi. Data BNPB, jumlah korban meninggal 92 orang, sekitar 500 orang luka-luka, dan ratusan bangunan rusak berat dan ringan.
Dalam kunjungannya, Menhub Budi meninjau Terminal Meureudu guna memastikan dukungan sarana dan prasarana transportasi berjalan baik. "Kondisi Terminal Meureudu tidak ada kerusakan, saya sudah koordinasikan dengan operator dan mitra kerja agar pelayanan angkutan, khususnya untuk angkutan bantuan harus tetap berjalan baik dan lancar," ujarnya.
Dalam keterangan persnya, Menhub Budi menjelaskan, untuk memastikan angkutan bantuan untuk korban gempa, Kamis (8/12) telah diberangkatkan logistik dengan pesawat kargo dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
"Untuk memastikan angkutan bantuan untuk korban gempa, sejak kemarin (8/12) logistik untuk masyarakat pengungsi gempa Aceh telah dikirim dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jumat sore ini akan ada pengiriman logistik lagi ke Aceh," katanya.
Selain logistik, pada Kamis (8/12) juga telah diberangkatkan tambahan personil Polri dari Satuan Brimob Kelapa Dua guna mendukung kelancaran proses evakuasi dan pengamanan dengan pesawat Lion Air.
Menhub Budi juga meninjau dan bertemu dengan masyarakat pengungsi korban gempa Aceh di lokasi pengungsian Masjid Al Munawarah Pidie Jaya dan menyerahkan bantuan dari Kemenhub. Selain menyerahkan bantuan logistik, Kemenhub juga mendirikan posko tanggap bencana gempa Aceh.
Selain lewat udara, bantuan untuk Gempa Aceh juga disalurkan melalui jalur laut.
Seperti diberitakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mensiagakan satu unit kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan 6 unit Kapal Patroli KPLP dari Pelabuhan Tanjung Uban yang akan bergerak menuju Aceh pada hari Sabtu (10/12) dengan membawa ABK dan logistik yang diperlukan.
Sedangkan dari Distrik Navigasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mensiagakan sejumlah kapal negara kenavigasian yang diperintahkan untuk membantu pengiriman logistik melalui laut.
Daerah Meureudu Kabuapten Pidie Jaya, Aceh, merupakan daerah yang mengalami kerusakan paling parah usai diguncang gempa dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) pada Rabu (7/12) pagi. Data BNPB, jumlah korban meninggal 92 orang, sekitar 500 orang luka-luka, dan ratusan bangunan rusak berat dan ringan.
Dalam kunjungannya, Menhub Budi meninjau Terminal Meureudu guna memastikan dukungan sarana dan prasarana transportasi berjalan baik. "Kondisi Terminal Meureudu tidak ada kerusakan, saya sudah koordinasikan dengan operator dan mitra kerja agar pelayanan angkutan, khususnya untuk angkutan bantuan harus tetap berjalan baik dan lancar," ujarnya.
Dalam keterangan persnya, Menhub Budi menjelaskan, untuk memastikan angkutan bantuan untuk korban gempa, Kamis (8/12) telah diberangkatkan logistik dengan pesawat kargo dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
"Untuk memastikan angkutan bantuan untuk korban gempa, sejak kemarin (8/12) logistik untuk masyarakat pengungsi gempa Aceh telah dikirim dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jumat sore ini akan ada pengiriman logistik lagi ke Aceh," katanya.
Selain logistik, pada Kamis (8/12) juga telah diberangkatkan tambahan personil Polri dari Satuan Brimob Kelapa Dua guna mendukung kelancaran proses evakuasi dan pengamanan dengan pesawat Lion Air.
Menhub Budi juga meninjau dan bertemu dengan masyarakat pengungsi korban gempa Aceh di lokasi pengungsian Masjid Al Munawarah Pidie Jaya dan menyerahkan bantuan dari Kemenhub. Selain menyerahkan bantuan logistik, Kemenhub juga mendirikan posko tanggap bencana gempa Aceh.
Selain lewat udara, bantuan untuk Gempa Aceh juga disalurkan melalui jalur laut.
Seperti diberitakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mensiagakan satu unit kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan 6 unit Kapal Patroli KPLP dari Pelabuhan Tanjung Uban yang akan bergerak menuju Aceh pada hari Sabtu (10/12) dengan membawa ABK dan logistik yang diperlukan.
Sedangkan dari Distrik Navigasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mensiagakan sejumlah kapal negara kenavigasian yang diperintahkan untuk membantu pengiriman logistik melalui laut.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: