Presiden tak ingin proses pendidikan pasca-gempa terganggu
9 Desember 2016 13:27 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek (kelima kiri) memberikan buku kepada anak-anak korban gempa di halaman Masjid Atta Darut, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12/2016). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Bireuen (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin proses pendidikan di wilayah yang terdampak gempa di Kabupaten Bireuen dan sekitarnya terganggu pasca-gempa yang terjadi pada Rabu (7/12) pagi.
"Jadi jangan sampai pendidikan ini berhenti. Harus tetap berjalan," kata Presiden Jokowi setelah meninjau beberapa bangunan yang terdampak gempa, salah satunya gedung Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Aziziyah di Komplek Pondok Pesantren Mudi Mesra Kabupaten Bireuen Aceh, Jumat.
Oleh karena itu, ia memastikan jajarannya agar bangunan yang rusak tersebut segera dibersihkan oleh TNI kemudian dibangun kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Presiden juga telah menyampaikan kepada pengelola gedung karena menyangkut proses belajar mahasiswa dan santri yang jumlahnya lebih dari 3.000 orang.
"Ini sudah kita lihat dan gedung Sekolah Tinggi Al Aziziyah ini tadi saya sudah sampaikan ke beliau mulai besok akan segera dibersihkan, dan akan dikerjakan oleh pemerintah. Setelah bersih langsung dibangun kembali. Karena ini menyangkut mahasiswa dan santri kurang lebih 3000-an," kata Presiden.
Gedung Sekolah Tinggi Agama Islam Al Aziziyah terletak di Jalan Masjid Raya km1,5 Desa Mideun Jok Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen.
Tampak memdampingi Presiden Jokowi antara lain Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Gedung berlantai lima itu runtuh di bagian lantai paling bawah sementara bagian atasnya juga miring dan retak sehingga tidak bisa dipakai untuk kegiatan perkuliahan.
Mudi Mesra merupakan sebuah pesantren atau dalam istilah orang aceh disebut dengan Dayah, yang terletak di desa Mideun Jok Kemukiman Masjid Raya kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun.
Dayah itu telah berdiri sejak zaman Sultan Iskandar Muda dan terus berkembang dan saat ini menjadi dayah terbesar di Aceh.
Saat ini dayah MUDI Mesra berada di bawah pimpinan Syekh Hasanul Basri HG ( Abu MUDI) dengan jumlah santri lebih kurang 6.000 orang.
Lembaga Pendidikan Islam Mahadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya (Mesra) berlokasi di desa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tepatnya di sebelah barat kota industri Lhokseumawe kira-kira 100 km.
"Jadi jangan sampai pendidikan ini berhenti. Harus tetap berjalan," kata Presiden Jokowi setelah meninjau beberapa bangunan yang terdampak gempa, salah satunya gedung Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Aziziyah di Komplek Pondok Pesantren Mudi Mesra Kabupaten Bireuen Aceh, Jumat.
Oleh karena itu, ia memastikan jajarannya agar bangunan yang rusak tersebut segera dibersihkan oleh TNI kemudian dibangun kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Presiden juga telah menyampaikan kepada pengelola gedung karena menyangkut proses belajar mahasiswa dan santri yang jumlahnya lebih dari 3.000 orang.
"Ini sudah kita lihat dan gedung Sekolah Tinggi Al Aziziyah ini tadi saya sudah sampaikan ke beliau mulai besok akan segera dibersihkan, dan akan dikerjakan oleh pemerintah. Setelah bersih langsung dibangun kembali. Karena ini menyangkut mahasiswa dan santri kurang lebih 3000-an," kata Presiden.
Gedung Sekolah Tinggi Agama Islam Al Aziziyah terletak di Jalan Masjid Raya km1,5 Desa Mideun Jok Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen.
Tampak memdampingi Presiden Jokowi antara lain Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Gedung berlantai lima itu runtuh di bagian lantai paling bawah sementara bagian atasnya juga miring dan retak sehingga tidak bisa dipakai untuk kegiatan perkuliahan.
Mudi Mesra merupakan sebuah pesantren atau dalam istilah orang aceh disebut dengan Dayah, yang terletak di desa Mideun Jok Kemukiman Masjid Raya kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun.
Dayah itu telah berdiri sejak zaman Sultan Iskandar Muda dan terus berkembang dan saat ini menjadi dayah terbesar di Aceh.
Saat ini dayah MUDI Mesra berada di bawah pimpinan Syekh Hasanul Basri HG ( Abu MUDI) dengan jumlah santri lebih kurang 6.000 orang.
Lembaga Pendidikan Islam Mahadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya (Mesra) berlokasi di desa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tepatnya di sebelah barat kota industri Lhokseumawe kira-kira 100 km.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: