Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat mengumpulkan dana kampanye Rp18 miliar lewat program Kampanye Rakyat mereka.

"Melalui program "Kampanye Rakyat", bersama Pak Djarot, kami akan bertanggung jawab sepenuhnya kepada rakyat dalam masa kepemimpinan kami selanjutnya," kata Basuki dalam siaran pers, Kamis.

Ia mengatakan dana kampanye yang digalang melalui program Kampanye Rakyat itu berasal dari warga.

"Kalau biasanya dana kampanye itu diberikan oleh pihak-pihak tertentu, maka dalam program ini, dana kampanye berasal dari warga. Saya yakin, kalau kita jujur, kerja betul, rakyat pasti akan dukung, bahkan rela keluar uang," katanya.

Djarot menyebut program Kampanye Rakyat sebagai bentuk pendidikan politik untuk mengikis paradigma bahwa menjadi peserta pemilihan kepala daerah membutuhkan biaya mahal.

"Ini adalah bentuk gotong royong. Kami tidak pernah menghitung-hitung berapa nilai yang disumbangkan. Sebab yang paling penting adalah nilai gotong royong dan keikhlasan dari masyarakat," kata mantan Wali Kota Blitar itu lalu berterima kasih kepada seluruh pendukung.

Laman www.ahokdjarot.id melaporkan bahwa hingga 6 Desember 2016 terkumpul dana Rp18 miliar yang merupakan sumbangan dari 4.000 orang.

Djarot menuturkan dana yang sudah terkumpul akan digunakan untuk membiayai kampanye Ahok-Djarot untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.

Selama masa kampanye dari 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017, mereka bersaing dengan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk menggalang dukungan warga dengan visi, misi dan program mereka. Pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung 15 Februari 2017.