30 persen fasilitas pendidikan rusak akibat gempa
8 Desember 2016 10:36 WIB
Warga berjalan di atas bangunan ruko yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Meuredu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016). Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya diguncang gempa 6.5 SR yang berpusat pada 5.19 LU-96.36 BT, 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya atau 121 km tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 10 km. (ANTARA /Irwansyah Putra)
Meureudu, Aceh (ANTARA News) - Kepala Dinas Perhubungan Kebudayaan Pariwisata, Komunikasi dan Informatika Pidie Jaya Nasir menyatakan, sebanyak 30 persen fasilitas pendidikan di kabupaten tersebut rusak akibat gempa 6,5 Skala Richter.
"Tigapuluh persen lebih bangunan sekolah rusak akibat gempa," katanya di Posko penaganan tanggap bencana di halaman kantor Bupati Pidie Jaya, Kamis.
Daerah terparah akibat gempa meliputi Ibu Kota Kabupaten Pidie Jaya (Meureudu), Kecamatan Tringgraden, Ulee Glee, dan Meurah Dua.
Setelah gempa bumi Rabu pagi, aktivitas pendidikan di kabupaten tersebut berhenti dan keluarga korban mulai mengungsi.
"Aktivitas pendidikan terhentikan untuk sementara waktu dan kita sedang fokus pada evakuasi korban gempa," katanya.
"Kita upayakan aktivitas pendidikan kembali normal Senin (12/12)," ujarnya.
"Tigapuluh persen lebih bangunan sekolah rusak akibat gempa," katanya di Posko penaganan tanggap bencana di halaman kantor Bupati Pidie Jaya, Kamis.
Daerah terparah akibat gempa meliputi Ibu Kota Kabupaten Pidie Jaya (Meureudu), Kecamatan Tringgraden, Ulee Glee, dan Meurah Dua.
Setelah gempa bumi Rabu pagi, aktivitas pendidikan di kabupaten tersebut berhenti dan keluarga korban mulai mengungsi.
"Aktivitas pendidikan terhentikan untuk sementara waktu dan kita sedang fokus pada evakuasi korban gempa," katanya.
"Kita upayakan aktivitas pendidikan kembali normal Senin (12/12)," ujarnya.
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: