BNPT dan lembaga antiteror Denmark bicarakan deradikalisasi
8 Desember 2016 01:24 WIB
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius berbicang dengan Kepala Badan Antiteror Denmark (DSRCT) Jens Madsen dalam pertemuan di kantor perwakilan BNPT di Jakarta, Rabu (7/12/2016). (ANTARA News/HO)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius dan Kepala Badan Antiteror Denmark (Denmarks Special Representative for Counter Terrorism - DSRCT) Jens Madsen membicarakan program deradikalisasi di Indonesia dalam pertemuan kedua pihak di kantor perwakilan BNPT di Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuan itu Kepala BNPT didampingi Direktur Bilateral Kedeputian III BNPT Brigjen Pol Budiono Sandi dan Kasubdit Kerjasama Wilayah Amerika dan Eropa Wandi Adrianto Syamsu.
Sementara dari pihak Denmark hadir pula Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge dan Alexander Skommer Larsen selaku penasihat politik Kedubes Denmark. .
"Mereka ingin tahu program deradikalisai yang kita jalankan selama ini seperti apa dan mereka menyambut baik program deradikalisasi yang sudah kita jalankan selama ini," kata Suhardi dikutip dalam siaran pers.
Pada pertemuan itu kedua pihak berdiskusi dan bertukar informasi berkaitan dengan masalah terorisme yang ada di Indonesia maupun di Denmark yang menurut Suhardi bermanfaat sebagai bahan perbandingan dalam penanggulangan aksi terorisme.
Menurut dia, pihak Denmark banyak memberikan masukan karena Denmark sendiri juga menjadi target kelompok ISIS karena negara itu juga berkontribusi dalam pasukan koalisi bersama Amerika Serikat memerangi ISIS.
Persoalan lain yang dibahas adalah menyangkut sumber pendanaan teroris dan Foreign Terrorist Fighters (FTF). Denmark juga memiliki persoalan terkait dengan FTF yang kembali ke negara itu sekitar hampir 100 orang.
"Problemnya kurang lebih sama dengan yang dihadapi Indonesia. Oleh sebab itu Denmark juga ingin mengetahui bagaimana cara Indonesia dalam mengatasai permasalahan FTF tersebut," kata Suhardi.
Pihak Denmark siap bekerja sama dengan BNPT dalam penanggulangan terorisme yang sudah menjadimasalah global, bahkan menawarkan kerja sama dalam hal peningkatan kompetensi personel lembaga antiteror Indonesia itu.
"Ya seperti peningkatan kemampuan seperti yang ada di JCLEC ((Jakarta Center For Law Enforcement Cooperation). Mereka berinisiatif untuk bisa membantu," ujar Suhardi.
Dalam pertemuan itu Kepala BNPT didampingi Direktur Bilateral Kedeputian III BNPT Brigjen Pol Budiono Sandi dan Kasubdit Kerjasama Wilayah Amerika dan Eropa Wandi Adrianto Syamsu.
Sementara dari pihak Denmark hadir pula Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge dan Alexander Skommer Larsen selaku penasihat politik Kedubes Denmark. .
"Mereka ingin tahu program deradikalisai yang kita jalankan selama ini seperti apa dan mereka menyambut baik program deradikalisasi yang sudah kita jalankan selama ini," kata Suhardi dikutip dalam siaran pers.
Pada pertemuan itu kedua pihak berdiskusi dan bertukar informasi berkaitan dengan masalah terorisme yang ada di Indonesia maupun di Denmark yang menurut Suhardi bermanfaat sebagai bahan perbandingan dalam penanggulangan aksi terorisme.
Menurut dia, pihak Denmark banyak memberikan masukan karena Denmark sendiri juga menjadi target kelompok ISIS karena negara itu juga berkontribusi dalam pasukan koalisi bersama Amerika Serikat memerangi ISIS.
Persoalan lain yang dibahas adalah menyangkut sumber pendanaan teroris dan Foreign Terrorist Fighters (FTF). Denmark juga memiliki persoalan terkait dengan FTF yang kembali ke negara itu sekitar hampir 100 orang.
"Problemnya kurang lebih sama dengan yang dihadapi Indonesia. Oleh sebab itu Denmark juga ingin mengetahui bagaimana cara Indonesia dalam mengatasai permasalahan FTF tersebut," kata Suhardi.
Pihak Denmark siap bekerja sama dengan BNPT dalam penanggulangan terorisme yang sudah menjadimasalah global, bahkan menawarkan kerja sama dalam hal peningkatan kompetensi personel lembaga antiteror Indonesia itu.
"Ya seperti peningkatan kemampuan seperti yang ada di JCLEC ((Jakarta Center For Law Enforcement Cooperation). Mereka berinisiatif untuk bisa membantu," ujar Suhardi.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: