Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan telah menyiapkan 1.065 kapal untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang pada libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

"Pada masa angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, kami telah memprediksi kenaikan penumpang sebesar dua persen dari realisasi arus penumpang pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru lalu sekitar 856.823 penumpang," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budiono dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Tonny mengatakan jumlah pengguna angkutan laut diperkirakan naik dari 18 Desember 2016 sampai 8 Januari 2017 dengan puncak-puncak peningkatan penumpang pada 23 Desember, 27 Desember dan 3 Januari.

Tonny merinci 1.065 kapal yang disiapkan terdiri atas 26 kapal PT Pelni, 96 kapal perintis, 22 kapal Ro-Ro swasta, 62 kapal penumpang swasta, dan 857 kapal jarak dekat untuk wilayah-wilayah seperti Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara.

Ia mengatakan Kementerian Perhubungan melakukan uji petik kelaiklautan kapal di sejumlah pelabuhan, di antaranya Pelabuhan Merak, Makassar, Belawan, Ambon, Balikpapan, Nunukan, Sorong, Tanjung Emas Semarang, Tanjung Perak Surabaya, Lembar, Batam, Manado dan Bitung.

"Uji petik ini untuk memastikan aspek standar kelaiklautan kapal dan keselamatan pelayarannya terpenuhi dan kita tidak mentolerir adanya temuan kelalaian dan kekurangan pada saat pemeriksaan kelaikan kapal tersebut," katanya.

Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Bay M Hasani mengatakan kapasitas kapal yang tersedia 3,034 juta penumpang, jauh lebih banyak dibandingkan prakiraan jumlah penumpang yang sebanyak 856.823 orang.

"Prakiraan jumlah penumpang masih jauh dari kapasitas, hanya seperempatnya," katanya.

Selain memastikan kelaiklautan kapal dan keselamatan pelayaran, Bay juga memastikan semua Anak Buah Kapal (ABK) yang bertugas di atas kapal yang melayani angkutan laut Natal dan Tahun Baru dalam kondisi baik dan siap mendukung keselamatan dan keamanan pelayaran.

Kepala Sub Direktorat Keselamatan Kapal Dahlan menyebutkan bahwa dari 1.065 kapal yang tersedia, sebanyak 983 kapal siap operasi, 49 kapal dalam perawatan dan 18 belum mendapatkan sertifikat.

"Alhamdulillah kelaiklautan kita uji terus secara berkesinambungan di 11 lokasi pelabuhan uji petik," katanya.

Kementerian juga menyediakan Posko Angkutan Laut Natal 2016 dan Tahun Baru selama 18 Desember 2016 sampai 8 Januari 2017.

Posko-posko itu bertugas menyiapkan data prediksi jumlah penumpang menjelang Natal (18 sampai 24 Desember), selama Natal dan tahun baru (25 Desember 2016 sampai 1 Januari 2017) dan setelah Tahun Baru (2 sampai 8 Januari 2017).