Gempa Aceh, 25 warga Pidie tewas
7 Desember 2016 11:49 WIB
Petugas gabungan mengevakuasi korban dari bangunan yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Desa Lueng Putu, perbatasan Pidie-Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016). Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya diguncang gempa 6.5 SR yang berpusat pada 5.19 LU-96.36 BT, 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya atau 121 km tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 10 km. Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 25 korban tewas dan ratusan luka-luka akibat gempa. (ANTARA /Irwansyah Putra)
Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya melaporkan 25 korban tewas dan ratusan luka-luka.
Informasi Kepala Pelaksana BPBD Pidie Jaya Puteh A Manaf yang diterima di Banda Aceh, Rabu, menyebutkan, korban meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang rubuh.
"Data sementara yang diterima, 25 korban meninggal dunia dan ratusan korban lainnya mengalami luka-luka serius. Korban kebanyakan akibat tertimpa reruntuhan bangunan," kata Manaf.
Selain korban meninggal dan luka, Manaf menyebutkan BPBD Kabupaten Pidie Jaya juga mencatat 98 rumah toko ambruk akibat goncangan gempa kuat jelang shalat subuh Rabu tersebut.
"Kawasan terparah akibat gempa di Meureudu, ibu kota kabupaten, dan Ulee Gle. Banyak korban di dua daerah itu tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko," katanya.
Saat ini, kata dia, BPBD didukung TNI/Polri masih mengevakuasi korban yang berada di reruntuhan bangunan. Dan tidak tertutup kemungkinan korban bertambah, mengingat banyaknya bangunan yang rubuh.
Sementara itu, dilaporkan RSUD Sigli banyak menerima korban luka-luka. Informasi dari rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Pidie tersebut, semua ambulans dikerahkan ke lokasi gempa.
Informasi Kepala Pelaksana BPBD Pidie Jaya Puteh A Manaf yang diterima di Banda Aceh, Rabu, menyebutkan, korban meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang rubuh.
"Data sementara yang diterima, 25 korban meninggal dunia dan ratusan korban lainnya mengalami luka-luka serius. Korban kebanyakan akibat tertimpa reruntuhan bangunan," kata Manaf.
Selain korban meninggal dan luka, Manaf menyebutkan BPBD Kabupaten Pidie Jaya juga mencatat 98 rumah toko ambruk akibat goncangan gempa kuat jelang shalat subuh Rabu tersebut.
"Kawasan terparah akibat gempa di Meureudu, ibu kota kabupaten, dan Ulee Gle. Banyak korban di dua daerah itu tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko," katanya.
Saat ini, kata dia, BPBD didukung TNI/Polri masih mengevakuasi korban yang berada di reruntuhan bangunan. Dan tidak tertutup kemungkinan korban bertambah, mengingat banyaknya bangunan yang rubuh.
Sementara itu, dilaporkan RSUD Sigli banyak menerima korban luka-luka. Informasi dari rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Pidie tersebut, semua ambulans dikerahkan ke lokasi gempa.
Pewarta: M Haris SA
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: