Tiga atlet Indonesia ke final kejuaraan dunia pencak silat
7 Desember 2016 02:14 WIB
Kejuaran Pencak Silat Internasional Di Bali Pesilat Indonesia Eka Yulianto (kanan) melepaskan tendangan ke arah pesilat Iran Ranj Dout Esbooel Mohsen dalam pertandingan babak penyisihan kelas 80-85 kg putra Kejuaraan Pencak Silat Internasional di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, Selasa (6/12/2016). Eka Yulianto berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 5-0. (ANTARA /Wira Suryantala)
Denpasar (ANTARA News) - Tiga atlet Indonesia memastikan lolos ke babak final Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 setelah mengalahkan lawan-lawan pada babak semifinal yang berlangsung di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, Selasa.
Tiga atlet itu adalah Awaluddin Nur pada kelas A putra, Selly Andriani pada kelas D putri, dan Mariati pada kelas bebas putri.
Awaluddin masuk ke final setelah mengalahkan pesilat Vietnam Le Qucc Son pada babak semifinal. Sedangkan Selly menaklukkan lawan asal Singapura Nurul Suhaila binti Mohd Saiful pada semifinal.
Pesilat senior Mariati melaju ke final setelah menang 5-0 dari lawan asal Vietnam Nguyen Long Van Trang. Pada putaran final, Mariati akan menghadapi atlet Thailand Suwichada Pruphetkaew.
Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto mengatakan atlet-atlet Merah-Putih harus tampil lebih berprestasi dalam kejuaraan dunia menyusul semangat atlet-atlet luar negeri yang juga ingin unggul dalam cabang olahraga bela diri asal Indonesia itu.
Indonesia, lanjut Prabowo, mendapatkan tantangan utama dari atlet-atlet Vietnam dan Thailand yang juga mampu berprestasi dalam kejuaraan-kejuaraan pencak silat internasional.
"Selain negara-negara ASEAN, atlet-atlet cari Asia Tengah dan Timur Tengah juga tampil kuat dalam kejuaraan dunia ini," ujar Prabowo yang juga menjabat sebagai Presiden Persatuan Silat Antarbangsa (Persilat) itu.
Pelatih tim Indonesia Abas Akbar mengatakan tetap meminta para atletnya untuk menjaga strategi permainan agar tidak terpengaruh pola permainan lawan.
"Kalau menghadapi lawan yang tampil cengeng, atlet kami tidak boleh gegabah untuk menyerang karena akan menjadi bumerang bagi kami. Lawan mungkin punya strategi menang dengan cara atlet kami yang terkena diskualifikasi dari juri," kata Abas.
Tiga atlet itu adalah Awaluddin Nur pada kelas A putra, Selly Andriani pada kelas D putri, dan Mariati pada kelas bebas putri.
Awaluddin masuk ke final setelah mengalahkan pesilat Vietnam Le Qucc Son pada babak semifinal. Sedangkan Selly menaklukkan lawan asal Singapura Nurul Suhaila binti Mohd Saiful pada semifinal.
Pesilat senior Mariati melaju ke final setelah menang 5-0 dari lawan asal Vietnam Nguyen Long Van Trang. Pada putaran final, Mariati akan menghadapi atlet Thailand Suwichada Pruphetkaew.
Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto mengatakan atlet-atlet Merah-Putih harus tampil lebih berprestasi dalam kejuaraan dunia menyusul semangat atlet-atlet luar negeri yang juga ingin unggul dalam cabang olahraga bela diri asal Indonesia itu.
Indonesia, lanjut Prabowo, mendapatkan tantangan utama dari atlet-atlet Vietnam dan Thailand yang juga mampu berprestasi dalam kejuaraan-kejuaraan pencak silat internasional.
"Selain negara-negara ASEAN, atlet-atlet cari Asia Tengah dan Timur Tengah juga tampil kuat dalam kejuaraan dunia ini," ujar Prabowo yang juga menjabat sebagai Presiden Persatuan Silat Antarbangsa (Persilat) itu.
Pelatih tim Indonesia Abas Akbar mengatakan tetap meminta para atletnya untuk menjaga strategi permainan agar tidak terpengaruh pola permainan lawan.
"Kalau menghadapi lawan yang tampil cengeng, atlet kami tidak boleh gegabah untuk menyerang karena akan menjadi bumerang bagi kami. Lawan mungkin punya strategi menang dengan cara atlet kami yang terkena diskualifikasi dari juri," kata Abas.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Tags: