Jakarta (ANTARA News) - Dinas Sosial DKI Jakarta menyelesaikan 100 persen laporan warga melalui aplikasi Qlue Jakarta Smart City pada November 2016 dengan total 123 laporan terkait pengemis, lanjut usia telantar dan orang dengan masalah kejiwaan.

Hal tersebut meningkat dibanding bulan sebelumnya, yakni pada Oktober 2016 terdapat 120 laporan, tetapi hanya 115 laporan yang diselesaikan sedangkan lima laporan masih diproses dan menunggu nol laporan.

"Terjadi peningkatan jumlah laporan Qlue yang telah diselesaikan karena kami memberikan penghargaan kepada petugas di lapangan," ujar Kepala Bidang Pengembangan dan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Susy Dwi Harini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Terdapat 413 Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) yang tersebar di lima wilayah kota dan penghargaan kepada mereka diberikan berdasarkan wilayah kota.

Rini mangatakan semua wilayah kota berhasil menyelesaikan laporannya sehingga penilaian dilakukan berdasarkan kecepatan dalam merespons laporan.

Menurut data yang didapat dari Qlue, petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Timur telah merespons laporan dengan persentase kecepatan waktu mencapai 70 persen.

Sedangkan kecepatan waktu merespons laporan warga Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mencapai 48 persen, Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat 41,38 persen, Suku Dinas Sosial Jakarta Barat 40,91 persen dan Suku Dinas Sosial Jakarta Utara 38,46.

Ia mengatakan pemberian penghargaan merupakan upaya melayani warga DKI serta membangun kepercayaan publik agar ikut bersinergi dengan pemerintah mengatasi permasalahan sosial di DKI Jakarta.

"Peran serta warga yang melaporkan keluhannya melalui aplikasi ini bagian dari kebersamaan membangun Jakarta menjadi lebih baik. Jakarta yang nyaman dan aman bagi warganya," ujar Rini.

Selain laporan melalui aplikasi Qlue, warga Ibu Kota juga bisa berpastisipasi melalui call center 112, serta media sosial seperti twitter di @DinsosDKI1.