Batam (ANTARA News) - Ahli Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri diperbantukan ke Polda Kepri untuk membantu identifikasi jatuhnya pesawat Polri M-28 Skytruck di perairan Lingga, pada Sabtu (3/12).

"Hari ini tim Ahli Inafis Mabes Polri dipimpin Kombes Pol Adityo Kusumonindyo telah tiba di Batam. Mereka akan melakukan identifikasi lebih lanjut atas jatuhnya pesawat tersebut," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian di Batam, Selasa.

Sebelumnya, kata dia, Mabes Polri juga sudah mengirimkan Tim DVI untuk membantu identifikasi jenazah korban pesawat jatuh yang sudah ditemukan dan berada di RS Bhayangkara Polda Kepri.

"Jadi Mabes Polri memperkuat tim untuk identifikasi lebih lanjut. Tujuannya agar prosesnya cepat selesai dan semua terungkap," kata dia.

Untuk Tim DVI, kata dia, sudah mengirimkan tujuh sempel DNA dari potongan tubuh korban yang sudah ditemukan sebelumnya ke Mabes Polri.

"Tadi pagi sudah dikirimkan ke Pusat Analisi DNA. Mudah-mudahan dalam empat hari sudah bisa keluar hasilnya. Nanti di Mabes Polri akan dicocokkan dengan data yang sudah ada sebelumnya," kata Sam.

Ia mengatakan, dari potongan jenazah yang ditemukan dengan properti seragam ada tulisan EW yang ada dalam manifest pesawat tersebut.

"Yang inisial EW dalam manifest penerbangan tersebut adalah Erwin. Apakah ini Erwin, tetap harus dipastikan secara tepat apakah benar itu Erwin," kata dia.

Ia melanjutkan, Tim SAR yang melakukan pencarian di perairan Lingga juga menemukan potongan kaki yang masih menggunakan sepatu (seperti penerbang).

"Jadi keberadaan Tim Inafis, DVI, semoga bisa mempercepat proses ini. Sementara Basarnas juga masih berupaya keras menemukan jenazah dan bagian-bagian pesawat lain," kata Sam.